REPUBLIKA.CO.ID,MEKSIKO--Laporan yang menyebutkan bahwa aksi protes Libya telah memaksa Muammar Khadaffi mencari suaka di negara sekutunya Nikaragua tidak benar, kata seorang pejabat senior yang dekat dengan presiden Nikaragua.
"Laporan media yang mengatakan khadaffi diduga mengajukan suaka politik di Nikaragua adalah tidak benar dan merupakan bagian dari kampanye untuk menurunkan popularitas pemimpin Libya itu serta merupakan pembenaran untuk dilakukannya agresi militer terhadap negara tersebut," kata Jacinto Suarez Espinoza, yang mewakili Nikaragua dalam perhimpunan Parlemen Amerika Tengah.
Ia mengatakan Gaddafi tidak memiliki rencana untuk mengajukan suaka di Venezuela maupun Nikaragua, meskipun para pemimpin kedua negara tersebut telah menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Libya.
"Pemimpin revolusi Libya akan bertahan di tanah airnya hingga akhir, dan mengikuti jejak Saddam Hussein dan anaknya, yang gugur saat Amerika Serikat menginvasi Irak," kata Espinoza.
Pergolakan politik di Libya dimulai pada 15 Februari, menyusul penggulingan rezim otoriter di Tunisia dan Mesir. Rakyat Libya menuntut agar rezim 42 tahun Gaddafi segera diakhiri.