REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tidak mempertaruhkan soliditas kabinetnya dengan berspekulasi menarik PDIP masuk anggota koalisi pendukung pemerintah.
"Publik bukan sekadar sudah memahami sikap politik PDI Perjuangan (PDIP) itu, tetapi juga mendukung dan mengapresiasi peran PDIP sebagai partai penyeimbang," tandas Bambang kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (4/3).
Karena itu, menurut Bambang, Presiden pun hendaknya menghormati pilihan peran PDIP demi proses pendewasaan demokratisasi. "Jika Presiden terus 'menggoda' PDIP, maka kesan ketidakpastian makin menguat,'' kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu. ''Kinerja para menteri tidak maksimal karena kabinet selalu dihantui isu reshuffle.''
Ujung-ujungnya, rakyat yang dirugikan karena kepentingannya terpinggirkan oleh perilaku mempertahankan kekuasaan. "Lebih dari itu, hal tersebut akan memperkuat asumsi bahwa Pemerintah tidak percaya diri," tandas Bambang. ''Karena, pemerintah terus menarik-narik PDI-P ke dalam koalisi. Padahal, tindakan paling strategis yang perlu dilakukan presiden saat ini adalah memperkuat soliditas kabinet dan Setgab Koalisi serta mendorong kedewasaan berpolitik di DPR RI.''
Bambang menilai hal itu penting untuk mencegah perilaku politik 'cengeng', pemaksaan kehendak dan mau menang sendiri sehingga kepentingan rakyat terlupakan.