REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG JAYA--Satria Muda (SM) Britama memang belum berhasil menjadi juara pada ASEAN Basket League (ABL) musim 2010/2011. Namun demikian, SM masih layak berbangga lantaran salah satu pemainnya, Mario Wuysang, terpilih sebagai pemain terbaik sesi reguler (the Season MVP).
''Jelas saya bangga setelah dinobatkan sebagai yang terbaik di musim reguler, mudah-mudahan musim depan saya bisa tampil lebih baik lagi terutama bagi tim,'' ujar Mario kepada Republika seusai menerima penghargaan dalam acara The Air Asia ABL Championship Dinner di Ballroom Empire Hotel, Subang Jaya, Selangor, Malaysia, Jumat (4/3).
Mario terpilih sebagai yang terbaik di sesi reguler setelah mencetak rata-rata 10,7 poin dan 4,3 assist per game. Meski di awal musim catatan menang kalah SM 2-8, ia kemudian mampu membawa timnya mencetak empat kemenangan beruntun. Namun SM yang di musim sebelumnya tampil sebagai runner-up gagal lolos ke babak play-off setelah kalah bersaing dengan Singapura Slingers.
Sebelum menerima penghargaan itu, Mario mengalahkan dua kandidat lainnya, Ernesto Billiones dari Air Asia Philippine Patriots dan Guganeswaran Batumalai dari Westports KL Dragon. Namun meski berhasil menjadi yang terbaik, ia mengaku belum puas. ''Akan lebih bagus lagi jika saya meraih penghargaan ini saat SM juara. Jadi musim depan semoga saya bisa tetap menjadi yang terbaik dan tim meraih juara,'' jelasnya.
Adapun penghargaan untuk pemain terbaik babak playoff diberikan pada Attaporn Lertmalaiporn dari Chang Thailand Slammers. Ia mencetak rata-rata 8,4 poin selama play-off. Attaporn mengalahkan dua kandidat lainnya, Benedict Fernandez dari Air Asia Philippine Patriots dan Piyapong Piroon dari Thailand Slammers.
Sementara, penghargaan pemain impor atau pemain asing terbaik jatuh pada Nakiea Miller dari KL Dragons. Dengan catatan 20,7 poin, 15,8 rebounds, dan 3,5 blok, ia menggunguli Jason Dixon dari Slammers dan Christopher Garnett dari Brunei Barracudas.
Selain penganugerahan gelar individu, acara puncak ABL Championship Dinner adalah pemberian trofi juara musim 2010/2011 kepada Slammers. Juara ABL musim kedua ini pun selanjutnya akan tampil di FIBA Asia Champions Cup ke-22 yang akan digelar di Manila, Filipina, pada 28 Mei hingga 5 Juni 2011. Ajang yang membolehkan penggunaan dua pemain asing ini akan diikuti sepuluh klub juara di wilayah Asia.
Musim ketiga tahun depan
Dalam kesempatan yang sama, CEO ABL, Kuhan Foo, mengatakan, menjelang musim ketiga, ABL semakin berkembang dan menunjukkan tren positif. ''Kompetisi ini semakin kokoh di level ASEAN dan kami telah berbicara tentang kemungkinan penambahan tim di musim ketiga,'' jelas dia.
Menurut Kuhan, dari tahun ke tahun, penggemar ABL di negara-negara tim peserta, yakni Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Brunei, juga terus meningkat. Ini dapat dilihat dari jumlah penggemar di jejaring sosial Facebook yang mencapai lebih dari 11 ribu orang. ''Sebagai apresiasi, malam ini kami juga mengundang 9 fans terpilih untuk menghadiri acara ini,'' cetusnya.
Untuk perhelatan ABL musim ketiga, kata Kuhan, akan digelar pada Januari 2012 mendatang. Pemilihan waktu ini bukan tanpa alasan. ''Kami ingin menghormati negara-negara ASEAN dalam mempersiapkan timnas basket-nya yang akan tampil di SEA Games 2011,'' ujarnya menjelaskan.