Sabtu 05 Mar 2011 19:08 WIB

Dua Bus Dibakar, Dua Sopir Tewas Terpanggang

REPUBLIKA.CO.ID,BILIRAN--Dua sopir bus terbakar hingga tewas Sabtu pagi di Filipina ketika pemberontak komunis bersenjata membakar kendaraan-kendaraan mereka.

Satu kelompok kecil pria bersenjata menerobos masuk sebuah pangkalan bus di pulau terpencil Biliran sebelum Sabtu subuh dan menyiram bensin ke kendaraan-kendaraan yang diparkir, kata Inspektur Senior Alfredo Sabornido, kepala kepolisian provinsi itu.

"Pemilik kendaraan itu bangun dan melihat bus-busnya terbakar berusaha menyelamatkan sopir-sopirnya, yang tertidur dalam kendaraan-kendaraan itu," kata Sabornido kepada wartawan melalui telepon. "Kedua sopir itu terbakar hingga tewas."

Tidak jelas apakah para penyerang mengetahui dua orang itu tidur dalam kendaraan sewaktu serangan itu. Polisi kemudian menangkap dua tersangka di satu pos pemeriksaan, kata juru bicata kepolisian nasional Inspektur Kepala Agrimero Cruz. "Penyelidikan-penyelidikan awal menunjukkan bahwa para anggota NPA melakukan pemerasan," kata Cruz kepada wartawan.

Ia mengacu pada Tentara Rakyat Baru yang mmiliki 5.000 anggota, yang melakukan pemberontakan selama 42 tahun di seluruh negara itu yang menewaskan ribuan orang.

Para pejabat mengatakan pemberontakan itu dibiayai terutama dari hasil pemerasan terhadap para pengusaha untuk apa yang mereka sebut "pajak revolusioner".

Militer memperkirakan NPA memperoleh 95,5 juta peso (2,21 juta dolar) melalui pemerasan dalam 11 bulan pertama tahun 2010. Presiden Benigno Aquino memulai kembali perundingan dengan pemberontak Maois bulan lalu, lebih dari enam tahun setelah orang yang digantikannya Gloria Arroyo menghentikan perundingan-perundingan perdamaian.

Kendatipun pemberontak menolak gencatan senjata setelah perundingan putaran pertama di Norwegia, pemerintah Filipina mengharapkan pihaknya dapat merundingkan penyelesaian politik dalam 18 bulan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement