REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian BUMN mendorong sejumlah perusahaan pelat merah untuk menggarap proyek jalur ganda (double track) kereta api (KA) Jakarta-Surabaya melalui konsorsium. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didorong terlibat antara lain PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan BUMN Karya.
Menurut Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, konsorsium BUMN bisa mendanai Rp 6,5 triliun untuk jalur ganda KA sepanjang 780 kilometer (KM) tersebut. "Kalau konsorsium BUMN cukup Rp 6,5 triliun. Tapi, kita berharap bisa disubsidi Rp 1 triliun untuk hak kelola selama 25 tahun," kata Mustafa saat ditemui kantornya di Jakarta, Rabu (9/3).
Disampaikannya, angka Rp 6,5 triliun tersebut lebih kecil dibandingkan keharusan pemerintah menggelontorkan dana APBN sebesar Rp 9 triliun. Mustafa menambahkan, bank-bank BUMN seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk diharapkan juga bisa ikut terlibat mendanai proyek double track tersebut.
Mustafa menuturkan jika proyek double track Jakarta-Surabaya berhasil dituntaskan akan membawa keuntungan. "Kalau double track kelar, maka transportasi laut dan darat akan menurun tekanannya. Karena jalan pintas itu lewat kereta api. Daya angkut hingga 10.000 kontainer per minggu dapat dicapai karena distribusi akan lebih cepat dan efisien," papar Mustafa.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan PTKA, Kurniadi Atmosasmito, menambahkan, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan studi kelayakan atau feasibility study untuk proyek double track tersebut. "Kalau feasibility secara internal sudah. Kita sudah siap. Tapi tergantung dari arahan dari pemerintah," ungkapnya.
Kurniadi mengatakan, jika diperbolehkan mengambil alih proyek double track Pekalongan-Surabaya sepanjang 388 kilometer, bisa dikerjakan dalam dua tahun. "Kita sanggup dalam dua tahun," pungkasnya.
Saat ini, tercatat baru sedikit lintas kereta api yang sudah memiliki fasilitas double track, antara lain Jakarta-Cirebon dan Kutoarjo-Jogjakarta-Solo. Sementara itu, lintas yang hanya memiliki fasilitas single track lebih banyak seperti Cirebon-Kroya-Purwokerto-Kutoarjo, Solo-Madiun-Surabaya, Cirebon-Pekalongan-Semarang dan Surabaya. Sedangkan Wilayah yang sudah memilik jalur ganda yaitu Jakarta-Cirebon, lintas tengah Cikampek-Purwokerto, dan di lintas selatan Kutoarjo-Jogja-Solo, serta di utara Larangan-Petarukan.