REPUBLIKA.CO.ID, AMBON-- Koninklijke Nederlandse Voetbal Bond (KNVB) atau Asosiasi Sepakbola Belanda membantu pembinaan sepak bola, terutama pelatihan kepada pemain usia dini dan pelatih sepak bola di Maluku, kata Ketua pengurus provinsi (Pengprov) PSSI setempat, Dirk Soplanit.
"Pengprov PSSI Maluku dibantu KNVB karena kebetulan pelatihnya, Bert Pentury asal daerah ini sehingga mengfasilitasi pelatihan kepada para pelatih maupun pemain usia dini sejak 2005," katanya, di Ambon, Kamis. Dirk mengatakan, dukungan KNVB ini juga difasilitasi Mobilae Maluku Foundation di Belanda yang peduli terhadap perkembangan sepak bola di Maluku.
"Jadi Pengprov PSSI Maluku senantiasa menyambut kehadiran tim dari KNVB yang intensif setiap tahun berkunjung ke Ambon untuk memberikan pelatihan,"ujarnya. Bahkan, kata Dirk , KNVB dan Mobilae Maluku Foundation didorong warga Belanda asal Maluku untuk mendirikan sekolah sepak bola di Ambon.
"Program tersebut sedang dikoordinasikan berbagai pihak berkompeten karena berkaitan dengan anggaran untuk kelangsungannya maupun ketentuan teknis perlu mendapat persetujuan PSSI Pusat," katanya. Dirk menghargai kepedulian KNVB terhadap perkembangan sepak bola di Maluku yang pada pertengahan November 2010 mengfasilitasi mantan pemain nasional Belanda asal daerah ini, Simon Tahamata berkunjung ke Ambon.
"KNVB dan Mobilae Maluku Foundation juga berusaha agar mantan kapten nasional Belanda asal Maluku, Giovanni van Bronkhost bisa berkunjung ke Ambon," ujarnya. Dia mengakui sebanyak 16 pemain keturunan dari Belanda berencana mengunjungi Ambon pada 13 - 17 Maret 2011.
"Kami sedang mempersiapkan penerimaan mereka dengan sejumlah agenda yang salah satunya diarahkan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu adalah menciptakan rekor MURI menggiring 5.000 bila dijadwalkan pada 15 Maret 2011," kata Dirk.
Pada kesempatan lain, Direktur Mobilae Maluku Foundation, Jim Pentury mengatakan, warga Belanda asal Maluku sedang mengkaji pembangunan sekolah bola di Ambon, ibu kota provinsi setempat. "Program tersebut dirintis sejak 2005 dengan kehadiran pelatih KNVB, Bert Pentury yang memberikan latihan kepada sejumlah pelatih maupun pemain usia dini," ujarnya.
Jim menginginkan pembangunan sekolah tersebut semata- mati dananya tidak tergantung dari warga Belanda asal Maluku karena bila demikian kurang terlihat tanggung jawab pemerintah, swasta dan pencinta bola di daerah ini. "Pemprov Maluku perlu memotivasi pengusaha maupun pencinta sepak bola agar memiliki tangggung jawab moril dan siap menyumbangkan dana untuk kelangsungan sekolah tersebut," katanya.