Kamis 10 Mar 2011 13:21 WIB

Korban Bentrokan Islam-Kristen di Mesir Jadi 14 Orang

Kristen Koptik Mesir saat melakukan unjuk rasa
Kristen Koptik Mesir saat melakukan unjuk rasa

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Korban bentrokan antara umat Islam dan kristen di Mesir yang disebabkan pembakaran gereja terus bertambah. Jika kemarin baru satu yang diberitakan meninggal, kali ini bertambah menjadi 14 orang. Sementara sekitar 140 orang lainnya mengalami luka-luka.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Mesir terkait kekerasan sektarian yang terjadi pada Selasa (8/3) Malam kemarin yang dipicu penyerangan dan pembakaran gereja di selatan Kairo pada Sabtu (5/3) lalu. Terkait hal itu, Dewan Tertinggi Militer Mesir menyerukan kepada warganya untuk tenang.

Kabinet pemerintahan Mesir yang baru, untuk kali pertama bertemu dan memutuskan bahwa pada Kamis (10/3) ini menarik dan kemudian menempatkan kembali polisi di berbagai tempat di kota-kota Mesir, sejak penggulingan presiden Hosni Mubarak dan dikuasainya pemerintah oleh Dewan Tertinggi Militer Mesir.

Kristen Koptik melakukan protes di berbagai wilayah di Kairo guna menuntut perbaikan hidup dan meminta diakhirinya , dengan apa yang mereka anggap sebagai tindakan diskriminasi di Mesir.

Sekitar dua ribu pengunjuk rasa yang berada di wilayah kota itu, menerobos masuk menuju jalan kota, sementara seribu demonstran lainnya menuju pusat kota di Kairo. Kekerasan terjadi ketika umat Isalm menyeberang jalan dan menghadapi orang-orang Kristen.

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC kedua belah pihak mulai melemparkan batu sampai tentara turun tangan. Seorang pejabat di rumah sakit setempat mengatakan akibat bentrokan tersebut mengakibat satu orang tewas dari Kristen Koptik tewas dan sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka.

Bentrokan datang seminggu setelah sejumlah umat Muslim membakar gereja Kristen di pinggiran kota Kairo. Para penguasa militer Mesir telah berjanji untuk membangun kembali gereja. Ketegangan agama masih menjadi tantangan terbesar bagi para pemimpin militer di Mesir, yang mengambil kekuasaan setelah Hosni Mubarak mengundurkan diri pada Februari kemarin.

Ketegangan telah tumbuh antara minoritas Kristen Koptik dan mayoritas Muslim di Mesir. Pada Tahun baru saja gereja di Alexandra mendapatkan serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 21 orang.

sumber : msnbc.msn.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement