REPUBLIKA.CO.ID, Larangan mengemudi yang diberlakukan bagi perempuan di Arab Saudi mendapat pertentangan. tidak tanggung-tanggung, yang menentang adalah pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, yang merupakan keluarga kejaraan, yang memerintahkan negara tersebut.
Tidak hanya mempertanyakan perlunya larangan tersebut, pangeran senior itu juga meminta agar larangan dicabut. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan negaranya kepada jutaan pekerja asing.
Keputusan dari keluarga kerajaan itu, memunculkan kritikan dari aktivis dan kaum liberal, yang memunculkan protes di berbagai kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, yang menuntut reformasi politik di negara kerajaan absolut yang tidak memiliki parlemen.
Sepupu Raja Abdullah ini mengatakan kerajaan bisa mengirim 750 ribu pekerja asing jika perempuan diizinkan mengemudi. Larangan tersebut hanya bisa dicabut dengan konsultasi pemerintah dengan para ulama Islam.
Perempuan Arab Saudi adalah obyek dari perwalian laki-laki yang mewajibkan mereka menunjukkan izin dari wali mereka yaitu ayah, saudara laki-laki atau suami, untuk bepergian atau bekerja.