Jumat 11 Mar 2011 08:22 WIB

Akui Pemberontak, Libya Ancam Buka Borok Sarkozy

Nicolas Sarkozy
Foto: Guardian
Nicolas Sarkozy

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Kecaman keras disampaikan Pemerintah Libya atas pengakuan yang diberikan Pemerintah Prancis terhadap para pemberontah sebagai pemimpin sah di negeri Afrika utara tersebut. Saking berangnya, Muammar Qadafi mengancam akan borok atau rahasia besar tentang Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

"Itu akan memicu jatuhnya Sarkozy". Demikian televisi milik pemerintah Libia Kamis (10/3) melaporkan. Disebutkan, rahasia tersebut meliputi sumbangan untuk kampanye pemilu presiden Sarkozy pada 2007 lalu. Kendati, tuduhan tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru.

Miliarder Liliane Bettencourt, pewaris perusahaan kosmetika L’Oréal, dituduh memberi sumbangan terlarang kepada partainya Sarkozy.

Sebelumnya seperti dilansir The New YOrk Times Presiden Nicolas Sarkozy saat bertemu dengan wakil dari Dewan Nasional Libya, Mahmoud Jibril dan Ali Al-Esawi, di Paris Kamis (10/3) menegaskan dukungannya terhadap para pemberontak tersebut.

Tidak hanya itu, Sarkozy juga mengakui kepemimpinan Dewan Nasional Libya, yang didirikan setelah pemberontakan Libya ketika meletus pada Februari kemarin, yang berada di timur Libya, yakni kota Benghazi. Selain itu Sarkozy menegaskan negaranya akan bertukar duta besar dengan para pemberontak.

Sementara tidak hanya pengakuan saja yang diberikan Perancis, melainkan mengeluarkan opsi serangan ke Libya, meski secara terbatas. Sebuah sumber menyatakan, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menegaskan pada KTT Uni Eropa ia akan mengusulkan 'serangan terbatas' di  titik yang merupakan sumber dari operasi yang paling mematikan pasukan Qaddafi.

Ketiga tempat yang dipertimbangkan untuk diserang adalah markas komando Qaddafi Bab Al-Azizia di Tripoli, sebuah pangkalan udara militer di Sirte, timur Tripoli, dan satu lagi di Sebha di selatan Libya. Menteri pertahanan NATO bertemu di Brussels pada Kamis.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi siap untuk bertindak jika ada mandat yang jelas. Washington ingin setiap tindakan militer untuk berada di bawah bendera NATO, dengan dukungan regional Arab. Kantor Sarkozy menolak untuk mengkonfirmasi klaim tentang proposal serangan udara.

sumber : RNW
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement