REPUBLIKA.CO.ID, Rencana kunjungan sekitar 20 pemain keturunan Indonesia-Belanda ke tanah air salah satu orang tuanya, ternyata mendapat perhatian Pemerintah Republik Maluku Selatan (RMS) di Belanda. RMS yang pernah menggagalkan rencana kunjungan kenegaraan Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono meminta mantan kapten timnas Belanda Giovanni van Bronckhorst, yang jua termasuk dalam 20 rombongan pemain, untuk mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Indonesia.
Bagi RMS, rencana kunjungan para pemain keturunan Maluku (kelahiran Belanda) tersebut tidak lain adalah bentuk propaganda pemerintah Indonesia. Apalagi, rencana kunjungan tersebut difasilitasi oleh Staff Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Velix Wanggai.
Belum lagi, lanjut RMS, tema dari rencana kunjungan tersebut adalah 'Indonesia Tanah Air Beta.' Bagi RMS, tema tersebut memiliki muatan politis atau upaya untuk membangun keyakinan warga Maluku di Maluku, Belanda dan di mana saja, bahwa para pemain muda itu memandang Indonesia sebagai tanah airnya, dan bukan Maluku.
Menurut RMS, dalam pernyataannya, sebenarnya tema yang benar untuk para pemain keturunan tersebut adalah 'Maluku Tanah Air Beta.' Hal lainnya yang dikritisi RMS adalah 'pelabelan' tim Jong Indonesia, karena seharusnya adalah Jong Maluku .
Dalam persepsi RMS, dengan memilih tema 'Indonesia Tanah Air Beta' dan 'Jong Indonesia', secara nyata terlihat bahwa keinginan Pemerintah Indonesia untuk meyakinkan warga Maluku, bahwa pesepak bola berdarah Maluku telah membuat pilihan politik, yaitu memilih Indonesia dan bukan RMS.
Sebelumnya Velix Wanggai di Jakarta, Rabu (9/3) mengatakan, tujuan mendatangkan pemain itu salah satunya adalah untuk membangkitkan motivasi bagi sepak bola Indonesia. "Program ini dinamakan Indonesia Tanah Air Beta. Pemain yang didatangkanpun semuanya berdarah Indonesia dan bermain di kompetisi di Eropa," katanya.
Menurut dia, sesuai jadwal yang telah ada, pemain keturunan tersebut akan berada di Indonesia mulai 13-24 Maret. Mereka akan melakukan beberapa kegiatan di antaranya di Jakarta, Ambon dan Denpasar. Kegiatan pertama akan dilakukan di Ambon, 13-17 Maret.
Sesuai dengan jadwal akan melakukan kegiatan diantaranya pelatihan pada pemain muda, pertandingan persahabatan serta melakukan work shop pada pelatih lokal. "Van Bronckhorst baru bisa bergabung dengan pemain yang lain di Jakarta. Rencananya juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya menambahkan.
Selama di Jakarta antara 17-21 Maret, Van Bronckhorst dan kawan-kawan juga akan melakukan beberapa kegiatan termasuk melakukan pertandingan dengan salah satu klub profesional di Indonesia.
Selanjutnya, seluruh pemain yang telah mempunyai nama besar di kompetisi di Eropa terutama Belanda akan mengakhiri kunjungannya di Denpasar Bali, 21-24 Maret. "Demi melancarkan kegiatan ini kami juga bekerja sama dengan Kemenpora dan beberapa BUMN," katanya menegaskan.