REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Politisi PDIP yang juga anggota Komisi III DPR RI (membidangi Hukum dan HAM) Trimedya Pandjaitan menegaskan bocoran 'Wikileaks' soal Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas yang dimuat di dua koran Australia, sama sekali tidak benar.
"Itu berita yang tak bisa dipertanggungjawabkan," kata Trimedya di Jakarta, Sabtu. Sejauh ini, menurutnya, baik dalam tataran penyelidikan di lingkup (aparat) intelijen, Kepolisian atau Kejaksaan, terlebih di tingkat penyidikan, tidak pernah Taufiq Kiemas (TK) yang juga Ketua MPR RI, dinyatakan terlibat kasus tindak pidana korupsi (Tipikor).
"Jadi, ketika mereka ('Wikileaks') mengungkap informasi yang katanya berdasar bocoran-bocoran para diplomat, yah tentu tak bisa dipertanggungjawabkan," katanya. Trimedya Pandjaitan menambahkan rakyat Indonesia tahu persis siapa TK, dan memang selama ini tak pernah ada pemanggilan dari Kejaksaan atau yang lainnya untuk urusan kasus korupsi.
"Saya khawatir, ini hanya sekadar upaya memperkeruh situasi politik di Indonesia, karena ada tujuan-tujuan terselubung yang berbahaya. Apalagi, Pak TK kini menjadi pelopor utama memantapkan Empat Pilar Kenegaraan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) demi kelangsungan bangsa ini," katanya.
Sebelumnya saat ditanya mengenai berita tersebut, TK mengatakan, "soal 'Wikileaks' tanyakan saja ke Tjahjo Kumolo (Sekjen DPP PDI-P sekaligus Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI) atau Trimedya Pandjaitan. "Iya, karena kami di DPP ada Tim Hukum yang ditugasi menangani masalah-masalah yang berhubungan hukum, baik untuk kepentingan individu kader, terlebih lembaga partai," kata Trimed, demikian sapaan akrab politisi yang gemar menghisap cerutu ini.