REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG-- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menyatakan sosialisasi dan pemetaan jalur mitigasi tsunami di daerah itu mendesak untuk dilakukan oleh pemerintah setempat, sebagai panduan warga.
"Sosialisasi pemerintah kepada warga tentang cara menghadapi tsunami masih sangat kurang, harus diperbanyak agar dapat meminimalkan jumlah korban jiwa apabila terjadi tsunami di pesisir Lampung," kata Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Hendrawan, di Bandarlampung, Senin.
Dia menjelaskan, selain mensosialisasikan dalam bentuk kampanye tentang cara menghadapi bencana bagi warga pesisir, opsi kampanye lain adalah menyebarkan peta wilayah rawan bencana tsunami termasuk peta jalur mitigasinya.
"Penyebaran peta jalur mitigasi di titik-titik rawan tsunami masih sangat minim, dan tidak semua desa di pesisir Lampung memiliki peta tersebut," katanya.
Hendrawan berharap, simulasi menghadapi tsunami bagi warga pesisir tidak hanya dilakukan sebatas seremonial, namun dilakukan dengan frekuensi yang lebih intens. "Lampung memiliki wilayah pesisir yang luas dan sangat rawan dengan tsunami, sehingga sosialisasi menjadi hal mendesak untuk dilakukan," katanya.
Wilayah pesisir Lampung membentang di lima kabupaten/kota daerah itu, yaitu Bandarlampung, Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesawaran.