REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Kabar WikiLeaks yang menyerang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbuah pahit. Pembicaraan telepon Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan SBY yang seharusnya terjadi Jumat pekan lalu dibatalkan tiba-tiba.
Seperti yang diberitakan The Age, Senin, Obama dan SBY harusnya berbincang via telepon untuk membahas KTT Asia Timur di Indonesia tahun ini pada Jumat lalu. Namun menurut sumber The Age, rencana telepon itu dibatalkan setelah diplomat AS di Jakarta melaporkan ke Washington bahwa SBY dan keluarganya sedang dalam sorotan berita WikiLeaks.
"Obama harusnya menelpon SBY Jumat lalu, tapi ketika muncul isu WikiLeaks, telepon itu tidak pernah terjadi," kata salah satu sumber yang dikutip The Age. Istana Negara dikabarkan mengkonfirmasi rencana telepon dari Obama ini yang kemudian dibatalkan.
Jumat pekan lalu memang menjadi hari tersendiri bagi Presiden SBY. Dua harian Australia, The Age dan Sydney Morning Herald menurunkan berita di halaman utama mereka yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaannya. Informasi yang dimuat dua koran itu didapat dari bocoran kawat WikiLeaks Kedubes AS di Jakarta.
Presiden SBY sudah menyangkal keras pemberitaan tersebut dan menyebut dua koran Australia menurunkan berita tanpa verifikasi dan berdasarkan gosip saja.