Selasa 15 Mar 2011 14:31 WIB

Setia Berkoalisi, Presiden SBY Apresiasi PKB

PKB
PKB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi kesetiaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam mendukung koalisi pemerintah. "Saya ucapkan terima kasih atas kebersamaan (PKB) bersama saya. Kalau bicara koalisi, PKB amat konsisten," kata Presiden Yudhoyono saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Forum Kerja Sama Program Legislatif-Eksekutif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tahun 2011 PKB, di Jakarta, Selasa (15/3).

Menurut Kepala Negara, PKB mencerminkan partai yang berakhlak dan berbudi pekerti. Presiden menilai dalam berbagai kesempatan PKB tetap kritis mengkritisi pemerintah, kritis dengan penuh tanggung jawab dan tetap memegang etika.

"Saya tahu di berbagai kesempatan PKB tetap kritis, mengkritisi pemerintah di komisi-komisi DPR RI, di daerah-daerah dan di berbagai forum yang lain. Kritis dan bertanggung jawab. Kritis dengan solusi, kritis untuk menuju keberhasilan, tapi tetap memegang teguh etika dalam berkoalisi," ujar Presiden.

Pembukaan Mukernas PKB ditandai dengan pemukulan beduk oleh Presiden. Turut hadir dalam kesempatan itu, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menag Suryadharma Ali, Seskab Dipo Alam, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

PKB menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 15-16 Maret 2011 dan Forum Kerja Sama Program (Foksam) Legislatif dan Eksekutif PKB pada 3-5 April 2011. Mukernas dan Foksam PKB diikuti sekitar 1.202 peserta terdiri dari pengurus DPP, DPW se-Indonesia, anggota FPKB semua tingkatan, serta kepala daerah dari PKB.

Sejumlah kiai 'khos' juga disebutkan ikut hadir dalam hajatan PKB itu, antara lain KH Dimyati Rais dari Kendal, Habib Lutfi dari Pekalongan, KH Nawawi Abdul Jalil dari Pasuruan, KH Muzakki Syah dari Jember, dan KH Aziz Manonjaya dari Tasikmalaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement