Selasa 15 Mar 2011 17:32 WIB

Filipina Imbau Puluhan Ribu Warganya Tinggalkan Bahrain

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Filipina, Selasa (15/3) menganjurkan 31.000 warganya di Bahrain agar meninggalkan negara Teluk Persia itu. Seruan dikeluarkan setelah pasukan dari negara-negara tetangga datang untuk membantu monarki yang berkuasa menghentikan protes anti pemeritnah.

"Kami mendesak 31.000 warga Filipina membatasi gerakan untuk hanya hal yang sangat penting dan dengan sukarela meninggalkan negara itu," kata Wakil Menteri Luar Negeri, Rafael Sequis, kepada wartawan.

Ia mengatakan staf kedutaan besar di Manama telah menghubungi para pemimpin masyarakat Filipina di sana dan menjelaskan kepada mereka mengenai rencana-rencana itu.

"Kami mengarapkan situasi polisik akan stabil, tetapi tindakan-tindakan berjaga-jaga tetap dilakukan," katanya. Angkatan bersenjata dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Ahad (13/3) memasuki Bahrain untuk membantu pemerintah menghadapi para pemotes pro demokrasi.

Sekitar sembilan juta warga Filipina bekerja di luar negeri, dan kiriman uang hasil jerih payah mereka telah meningkatkan ekonomi lokal negara itu. Banyak dari para pekerja ini bekerja di Timur Tengah.

Pekan lalu, pemerintah juga menemukakan kepada 1.400 warganya di Yaman meninggalkan negara itu sehubungan dengan meningkatnya kerusuhan politik di negara itu. Lebih dari separuh dari 26.000 warga Filipina di Libya juga telah diungsikan bulan lalu, dengan sisanya masih tinggal di negara itu, kata para pejabat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement