Selasa 15 Mar 2011 18:10 WIB

Mengapa Terjadi Kebocoran Radioaktif di PLTN Fukushima Dai-ichi?

Gambar 1
Foto: BBC
Gambar 1

REPUBLIKA.CO.ID,SOMA-Krisis nuklir Jepang semakin buruk, Selasa, menyusul ledakan pada reaktor ketiga dan kebakaran pada reaktor keempat PLTN Fukushima Dai-ichi. Pemerintah mengatakan material radioaktif yang terlepas dari reaktor berada pada level yang bisa merusak kesehatan manusia. Selain itu, resiko terjadinya kebocoran lebih lanjut sangat tinggi.

PM Naoto Kan mengatakan radiasi telah menyebar dari keempat reaktor di PLTN Fukushima Dai-ichi. Ia meminta warga yang berada dalam radius 30 km untuk menutup rapat-rapat rumah mereka. “Tingkat radiasi sangat tinggi, dan masih banyak radioaktif yang akan terlepas,” katanya.

Bagaimana sampai terjadi kebocoran bahan radioaktif dari reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi? Berikut penjelasannya:

Gambar 1: Ketika terjadi gempa bumi, batang kontrol secara otomatis bekerja untuk menghentikan reaktor

Gambar 2: Meski reaktor telah mati, bahan bakar nuklir tetap menghasilkan panas. Sementara sistem pendingin, yang memompa air pendingin ke dalam reaktor, gagal bekerja akibat gempa.

Gambar 3: Dengan berhentinya sirkulasi air pendingin, air di dalam reaktor mendidih dan menciptakan uap. Sementara menurunnya volume air di dalam reaktor menyebabkan bahan bakar nuklir perpapar dengan gas, yang membuatnya semakin panas sehingga melelehkan wadah reaktor yang terbuat dari zirkonium.

Gambar 4: Zirkonium bereaksi dengan uap, menciptakan gas hidrogen yang sangat labil. Para insinyur berupaya memompa keluar gas hidrogen ini, namun meledak dan menghancurkan atap bangunan reaktor. Bahan radioaktif kini terlepas ke udara.

Gambar 5: Para insinyur kini menempuh langkah tak biasa dengan memompa air laut ke dalam reaktor sebagai bahan pendingin darurat. Mereka juga menggunakan asam boronik yang bisa merusak reaktor.

sumber : bbc.co.uk
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement