REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mewaspadai kemungkinan masih adanya peredaran dan pengiriman paket bungkusan bom surat berupa buku. "Kita akan tetap tingkatkan kewaspadaan dan terus perang melawan teroris," kata Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Sutarman di Jakarta, Rabu.
Irjen Sutarman tidak bisa menyebutkan jumlah peredaran paket bungkusan bom berupa buku karena termasuk data rahasia intelijen. Jenderal polisi bintang dua itu, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran dan pengiriman paket yang mencurigakan, namun masyarakat tidak perlu khawatir.
Kapolda Sutarman meminta kepada masyarakat yang menerima maupun menemukan paket bungkusan mencurigakan dari orang tidak dikenal, segera melaporkan kepada petugas kepolisian terdekat.
"Jangan melakukan upaya menjinakkan sendiri, tunggu tim penjinak Gegana datang ke lokasi," ujar Sutarman.
Terkait dengan paket bom sejenis buku, mantan Kapolda Jawa Barat itu, menyatakan hal itu bukan modus baru karena pelaku teror pernah melakukan hal serupa saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda pada Selasa (15/3). Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere, dan Ketua Umum Pemuda Pancasila, Yapto S Soeryosumarno.