Rabu 16 Mar 2011 14:06 WIB

Kapolda: Terlalu Dini Simpulkan Pelaku Bom Buku

Sesaat sebelum bom meledak, ketika polisi sedang menyiram paket dengan air.
Foto: Twitter
Sesaat sebelum bom meledak, ketika polisi sedang menyiram paket dengan air.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman mengatakan terlalu dini menuduh pelaku paket bom buku yang meledak di KBR 68H di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur. "Masih terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku bom buku," katanya usai memberi kuliah umum dengan Tema Peran Mahasiswa dalam Mengisi Pembangunan Bangsa dan Negara, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP-UI) Depok, Rabu.

Tiga paket bom berbalut buku dikirim ke tiga tempat, pertama paket dikirim ke Utan Kayu dengan orang yang dituju Uli Abshar Abdalla. Bom meledak ketika polisi mencoba mengutak-atik buku tanpa prosedur yang benar.

Paket bom juga dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk diberikan Kepala Pelaksana Harian BNN Gories Mere, dan ketiga, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno juga menerima paket bom serupa.

Kapolda menjelaskan pihaknya saat ini masih terus mendalami kejadian peledakan bom. "Saat ini kita masih olah TKP, dan meminta keterangan delapan orang saksi, agar diketahui pelakunya," ujarnya.

Untuk itu ia meminta semua pihak untuk tidak membuat analisis sendiri-sendiri tentang paket bom buku dan juga siapa pelakunya. "Jangan menghubungkan satu dengan yang lainnya, yang dapat menimbulkan persepsi yang salah dimasyarakat," tegasnya.

Pihaknya lanjut dia terus mendalami kasus paket bom buku tersebut dan menangkap pelakunya. "Kalau pelakunya sudah tertangkap tentunya akan diketahui motifnya," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya tidak menetapkan batas waktu untuk mengungkap kasus bom buku tersebut dan juga menangkap pelakunya. "Kita berusaha dalam waktu singkat untuk mengungkapnya," katanya.

Dalam menuntaskan kasus bom tersebut lanjut Sutarman pihaknya akan mengungkapkan berdasarkan fakta-fakta yuridis yang ada.

Dikatakannya bahwa pelaku teroris tidak akan berhenti melakukan aksinya, dan terus mencari modus-modus lainnya dalam melakukan penyerangan dan menganggu stabilitas negara.

Untuk itu ia meminta kepada masyarakat untuk melaporkan kepada aparat kepolisian untuk jika menemukan benda-benda dicurigai sebagai bom. "Jika menerima benda tak dikenal laporkan saja pada polisi," imbaunya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement