REPUBLIKA.CO.ID,MIRANSHAH--Serangan pesawat Amerika Serikat di daerah suku Pakistan barat laut, Rabu menewaskan sedikitnya lima gerilyawan, kata para pejabat keamanan sementara operasi tersembunyi dilakukan di daerah perbatasan itu. Serangan itu dilakukan di kota Datta Khel, 25 km barat Miranshah, kota utama di distrik suku Waziristan Utara, yang berbatasan dengan Afghanistan dan adalah pangkalan gerilyawan Taliban yang punya hubungan dengan Al Qaida.
"Satu pesawat mata-mata AS menembakkan tiga rudal ke satu kompleks gerilyawan di Datta Khel. Lima gerilyawan tewas dalam serangan ini," kata seorang pejabat intelijen kepada AFP. Seorang pejabat keamanan di kota Peshawar, Pakistan barat laut mengemukakan kepada AFP bahwa satu kompleks gerilyawan telah jadi sasaran serangan itu. "Kami tidak tahu tentang identitas para gerilyawan itu," tambahnya.
Pesawat tanpa awak milik AS itu, yang beroperasi tanpa persetujuan Islamabad tetapi meningkatkan sentimen anti-AS di seluruh negara itu , meningkatkan serangan-serangan dalam waktu belakangan ini ke daerah yang diperkirakan tempat persembunyian penting para gerilyawan yang punya hubungan dengan Taliban.
Serangan-serangan rudal meningkat dua kali lipat di daerah itu tahun lalu sementara operasi tersembunyi meningkat, dengan lebih daru 100 serangan pesawat yang menewaskan lebih dari 670 orang tahun 2010 dibandingkan dengan 45 serangan yang menewaskan 420 orang tahun 2009, kata data yang dihimpun AFP.
Serangan terbaru itu dilakukan Senin ketika paling tidak tiga gerilyawan tewas, kata para pejabat keamanan, dalam satu serangan rudal AS terhadap satu kendaraan di satu kota suku dekat perbatasan Afghanistan. Sebagian besar terpusat di Waziristan Utara, pangkalan Taliban Afghanistan dan Al Qaida di Pakistan, di mana AS meminta Pakistan melancarkan serangan darat secepat mungkin.
Kendatipun tekanan dari Washington, Pakistan menghentikan serangan seperti itu di Waziristan Utara. Serangan Rabu itu dilakukan beberapa jam sebelum satu pengadilan Pakistan menurut rencana akan mulai menyidangkan kembali seorang kontraktor CIA (Badan Intelijen Pusat AS) dalam kasus pembunuhan dua orang yang berakibat rusaknya hubungan antara AS dan sekutunya itu.
Sidang kasus pembunuhan yang melibatkan terdakwa Raymond Davis menurut rencana akan diselenggarakan penjara Kot Lakhpat di Lahore, tempat ia ditahan, sementara pihak berwenang AS mendesak dia dibebaskan atas alasan imunitas diplomatik. AS tidak mengonfirmasikan serangan-serangan pesawat itu, tetapi militernya dan CIA yang beroperasi di Afghanistan adalah pasukan-pasukan yang menggelar pesawat jenis itu di wilayah tersebut.
Serangan-serangan rudal itu menyebabkan kemarahan di kalangan publik Pakistan yang menganggap aksi militer di wilayah mereka sebagai pelanggaran atas kedaulatan nasional. Tetapi Islamabad secara diam-diam bekerja sama dengan operasi pemboman itu yang para pejabat AS katakan telah sangat melemahkan kepemimpinan Al Qaida dan menewaskan sasaran-sasaran bernilai tinggi termasuk mantan pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud.
Para pejabat AS mengatakan para gerilyawan yang berpangkalan di Pakistan membantu meningkatkan perang di Afghanistan dengan meningkatkan serangan terhadap pasukan NATO dan AS berkekuatan 140.000 personil di negara itu dan berusaha menjatuhkan pemerintah di Kabul dukungan Barat.