REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta PT Angkasa Pura (AP) II dan PT Pelindo II untuk melakukan persiapan untuk melepas saham perdana kepada publik (IPO) pada 2011. "API kami minta melakukan persiapan untuk "go public". Rencana itu segera kami sampaikan kepada Menteri Keuangan dan Komite Privatisasi," kata Mustafa, di Jakarta, Rabu (16/3).
Menurut Mustafa, IPO merupakan salah satu pola privatisasi BUMN, dan terbukti telah menunjukkan hasil yang bagus bagi perusahaan. Ia mencontohkan, sejumlah BUMN yang belakangan mencatatkan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia langsung dapat meningkatkan kinerja keuangan. "Bank BTN, Pembangunan Perumahan, Krakatau Steel sederet BUMN yang terbukti menjadi perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan setelah IPO," tegasnya.
Dengan dana hasil IPO, BTN memiliki tambahan modal untuk ekspansi kredit. Demikian juga PP memiliki kemampuan untuk ekspansi usaha. Menurut Mustafa, pada tahun ini (2011), pemerintah memastikan baru mengajukan PT Semen Baturaja untuk listing di pasar modal. "Sayang, bila hanya Semen Baturaja yang melakukan IPO. Ini momentum bagi BUMN yang memang memiliki prospek usaha bagus untuk masuk bursa," tegasnya.
Selain AP II, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan milik negara juga melihat potensi IPO Pelindo II. Pelindo II pada 2010 mengalokasikan dana sekitar sekitar Rp3,7 triliun untuk penambahan peralatan produksi. Dengan investasi tersebut, berharap produktivitas dan kapasitas akan naik dua hingga tiga kali lipat.