Rabu 16 Mar 2011 23:58 WIB

Hillary Lakukan Perbincangan dengan Perdana Menteri Mesir

Hillary Clinton
Foto: guardian.co.uk
Hillary Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menggelar pembicaraan dengan Perdana Menteri, Mesir Essam Sharaf, pada Rabu (16/3), dengan topik pembahasan hubungan bilateral dan situasi regional.

Mesir tengah menjalankan transisi politik guna mencapai demokrasi sejati yang dapat menjamin semua pihak dalam kehidupan politik, kata Sharaf ketika berbicara dengan Hillary, menurut kantor berita pemerintah MENA.

Keduanya merundingkan sejumlah cara guna meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang serta bantuan Amerika Serikat untuk Mesir, menurut laporan MENA.

Sebelum memulai dialog, Hillary sempat mengunjungi Bundaran Tahrir, pusat dari aksi protes anti pemerintah selama 18 hari yang memaksa Presiden Hosni Mubarak mundur pada 11 Februari lalu.

Hillary juga bertemu dengan Tantawi, Panglima Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir, yang menerima limpahan kekuasaan memerintah Mesir setelah Mubarak mundur.

Hillary menyampaikan keinginan Washington untuk bekerja sama dengan Mesir dan mendukung proses transisi yang berjalan. Dia juga menegaskan dukungan berkelanjutan terhadap Mesir sebagai mitra strategis di wilayah Timur Tengah, tulis kantor berita MENA.

Hillary sebelumnya telah berbincang dengan Menteri Luar Negeri Mesir Nabil el-ARabi pada Selasa siang, segera setelah ia tiba di Mesir.

Amerika Serikat menjanjikan dukungan ekonomi jangka pendek senilai 90 juta dolar AS terhadap Mesir, kata Hillary, seraya menambahkan baha ia telah meminta kepada Kongres AS untuk mendirikan perusahaan pendanaan patungan AS-Mesir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement