REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengupayakan pembuatan sketsa wajah pelaku yang mengirimkan paket bom buku di Utan Kayu, Matraman Jakarta Timur dan dua lokasi lainnya.
"Penyidik mengembangkan info berdasarkan keterangan dari saksi dan sketsa wajah belum selesai," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Kamis.
Kombes Baharudin mengatakan penyidik masih mengembangkan seluruh informasi berdasarkan keterangan dari 20 orang saksi. Saat ini, penyidik telah memeriksa 20 orang saksi terkait dengan pengiriman paket bom sejenis buku pada tiga lokasi di wilayah Jakarta.
Namun demikian, perwira menengah kepolisian itu, menyebutkan penyidik belum dapat memastikan apakah pengirim paket bom pada tiga lokasi itu, dilakukan orang yang sama atau tidak. "Kita masih menelusuri apakah pelaku yang mengirimkan paket memiliki ciri yang sama," tutur Baharudin.
Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda pada Selasa (15/3). Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere dan tokoh Pemuda Pancasila, Yapto S Soeryosumarno.
Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil, sempat meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dody Rahmawan mencoba menjinakkannya.
Ledakan paket bom berupa buku itu, melukai tiga orang, yakni Kompol Dody Rahmawan hingga telapak tangannya terputus, Ipda Bara Libra Sagita, serta petugas satpam, Mulyana.