REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Sukardi Rinakit, analis politik dari Sugeng Sariadi Syndicate, menyebut Nurdin Halid itu sudah tidak lagi memiliki etika sebagai seorang pemimpin yang seharusnya. Pendapat tersebut diungkapkannya dalam acara bedah buku Dosa Dosa Nurdin Halid di Solo, Jumat (18/3).
Sukardi menyebut etika itu terkait dengan masalah yang pernah membelit Nurdin masuk ke dalam penjara. Selain itu, presiden yang menjalankan pemerintahannya di negeri ini maksimal hanya dua kali saja memegang jabatannya.
"Nurdin Halid itu sudah dua periode. Jika tetap ingin maju, ini tentunya sangat mengganggu etika. Karena di sana menunjukkan juga PSSI itu ternyata tidak mampu menjalankan regenerasinya," ujarnya.
Sukardi juga menyebut antara PSSI dan dunia politik memiliki satu kesamaan. Keduanya dinilai sebagai sesuatu yang sontoloyo karena tidak memiliki manfaat bagi kemaslahatan. "Jika meminjam satu istilah yang ada di dalam buku ini, PSSI sekarang ini sontoloyo. Sama seperti parpol (partai politik) yang tidak ada manfaatnya," kata Sukardi.