REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah RI kembali mengevakuasi 35 warga negara Indonesia (WNI) dari Tokyo, Jepang, yang akan tiba di Jakarta pada Sabtu malam pukul 21.50 WIB, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan, Sabtu petang.
"Malam ini sebanyak 35 WNI yang diterbangkan dari Tokyo, Jepang, akan tiba di Jakarta pukul 21.50 WIB dengan pesawat yang sebelumnya akan transit di Denpasar," kata Menlu Marty di Jakarta Sabtu.
Marty menambahkan hal tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah RI dalam memberikan perlindungan terhadap WNI yang berada di Jepang, negara yang terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami pada Jumat (11/3) lalu.
Dia juga mengatakan pemerintah RI akan membantu proses kepulangan para WNI tersebut ke daerah asal mereka masing-masing. "Bagi WNI yang belum dijemput oleh pihak keluarganya di bandara akan dibantu proses kepulangannya ke daerah asal oleh pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri RI," katanya.
Dengan kedatangan WNI tersebut, hingga kini tercatat 181 WNI berada di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) yang sebelumnya telah direlokasi dari tiga daerah terparah terkena dampak bencana, yaitu Prefektur Miyagi, Prefektur Iwate dan Fukushima.
Namun demikian, masih ada 100 WNI lagi yang masih belum diketahui keberadaannya di tiga daerah tersebut. "Meskipun jumlah WNI masih banyak yang belum diketahui nasibnya, tetapi angka tersebut berangsur berkurang dan kami akan terus berupaya untuk mencari keberadaan WNI yang ada di tiga daerah tersebut," katanya.
Terkait dengan dampak radiasi nuklir akibat meledaknya reaktor nuklir nomer 3 yang berada di Fukushima, Marty mengatakan pemerintah RI secara unilateral masih menerapkan jarak evakuasi WNI dari radius 0 hingga 50 km.
"Sebanyak 82 WNI yang berada di Fukushima telah dievakuasi ke daerah yang berjarak 0 hingga 50 km menjauh dari pusat nuklir. Dari jumlah tersebut, tercatat 39 orang diketahui keberadaannya, 24 orang dievakuasi dan 8 orang telah terjangkau," tambahnya.
Delapan WNI tersebut menyatakan tetap tinggal di Fukushima karena keselamatan mereka dijamin oleh perusahaan tempat mereka bekerja.