Senin 21 Mar 2011 15:35 WIB

Asing Hantam Tentara Libya, Qaddafi Bersumpah Beri Perlawanan

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Moammar Qaddafi
Foto: AP
Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI, – Moammar Qaddafi bersumpah memberi 'perang panjang' begitu pasukan sekutu meluncurkan serangan kedua pada Malam ke Libya. Sementara para pemberontak yang bergembira, yang sehari sebelumnya terancam dipatahkan oleh pasukan Qaddafi kini sesumbar mereka akan membawa rezimnya jatuh.

Militer AS mengatakan serangan pasukan internasional akan terus menghantam pasukan Qaddafi di darat yang nyata-nyatam menyerang pasukan oposisi.

Militer AS mengatakan bombardir yang dilakukan sejauh ini, hujan rudal jelajah Tomahawk dan bom presisi dari pesawat tempur AS dan Eropa, termasuk pengebom jarak jauh, siluman B-2, telah sukses memangkas besar-besaran pertahanan udara Qaddafi.

"Saya rasa, maksimum dua hari kita akan menghancukan Qaddafi," ujar seorang pemberontak, Ezzeldin Helwain, 35, berdiri di samping puing-puing membara kendaraan lapis baja. Udara penuh dengan asap tebal dan bau menusuk karet terbakar.

Serangan yang dimulai awal Ahad itu memberi sedikit ruang bernafas bagi Benghazi, yang sehari sebelumnya mengalami serangan besar-besaran hingga menewaskan 120 orang. Selama 10 hari terakhir, pasukan Qaddafi melakukan serangan masif terhadap oposisi yang menguasai kawasan timur, memukul mundur mereka dengan tembakan artileri, tank dan serangan udara.

Namun Militer AS, yang sementara menjadi pemimpin pasukan internasional, mencoba bermain halus hingga akhir serangan. Mereka saat ini menghindari terlihat menarget Qaddafi atau membantu para pemberontak untuk menggulingkan mereka. Alih-alih mereka AS menyatakan tujuan mereka adalah melindungi rakyat sipil.

Di Pentagon, Wakil Admiral William E. Gortney. menggarisbawahi bahw serangan tidak khusus ditujukan kepada pemimpin Libya atau tempat tinggalnya di Tripoli. Ia berkata setiap pasukan Qaddafi yang mendekati untuk menyerang pemberontak adalah target terbuka bagi pasukan internasional.

"Kami menilai serangan-serangan kami terakhir efektif secara signifikan mengurangi kemampuan pertahanan udara rezim," ujar Gortney. "Kami meyakini pasukannya kini berada dalam tekanan nyata dan menderita karen isolasi dan kebingungan." ujarnya.

Seorang pejabat militer AS mengatakan pesawat pengebom AU, Siluman B-2, terbang 25 jam dalam perjalanan memutar dari Pangkalan AU, Whiteman di Missaouri dna menjatuhkan 45 bom-bom total berbobot 1000 kilogram.

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, Ahad (20/3) malam mengatakan AS berharap mengalihkan tongkat komando operasi koalisi kepada Prancis, Inggris atau NATO dalam hitungan hari.

Sumpah Berikan Perang Panjang

Juru bicara militer Libya, Kolonel Milad al-Fokhi mengatakan unit-unit tentara Libya diperintahkan melakjkan gencatan senjata mulai pukul 9 malam waktu setempat. Namun jam-jam tetap berlalu tanpa terlihat aktivitas militer mereda.

Sementara Qaddafi telah bersumpah untuk terus bertempur dan memberikan 'perang panjang'. Dalam sebuah wawancara telepon dengan televisi negara, Ahad, ia mengatakan tidak akan melepaskan Benghazi dan menyatkan pemerintah telah membuka depo-depo senjata kepada seluruh warga Libya--yang sudah bersenjatakan senapan otomatis, mortars dan bom, untuk menyerang pemberontak.

Televisi negara mengatakan pendukung Qaddafi kini berkumpul di bandara-bandara sebagai perisai hidup. Selama Ahad, TV Libya menampilkan tayangan stream yang disebut demonstrasi populer mendukung Qaddafi di Tripoli. Demo juga dilakukan di kota-kotalain.

 Tayangan menunjukkan mobil-mobil membunyikan klakson keras-keras, wanita melolong dalam Bahasa Arab, para pemuda melambaikab bendera-bendera hijau dengan mengusung gambar-gambar pemimpin Libya. Wanita dan anak-anak berseru, "Tuhan, Moammar Qaddafi dan Libya, itu saja!"

"Darah kami hijau, bukan merak," teriak seorang perempuan di depan kamera, mengacu pada warna tanda tangan rezim Qaddafi. "Ia adalah ayah kami, kami akan selalu bersamnya hingga tetes darah terakhir. Darah kami hijau bersama dengan cinta kami untuknya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement