REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis Senin (21/3) membombardir kota Sebha di selatan, benteng pertahanan suku Guededfa dari pemimpin Libya Muamar Gaddafi, kata seorang juru bicara pemerintah. "Sejak Sabtu, musuh koalisi telah melancarkan serangan udara dan serangan rudal di Tripoli, Zuwarah, Misrata, Sirte dan Sebha, khususnya ditujukan ke bandara-bandara," kata Mussa Ibrahim pada konferensi pers di Ibu kota Tripoli, demikian AFP melaporkan.
"Ya, Sebha telah diserang hari ini," katanya menjawab pertanyaan mengenai kapan kota 750 kilometer di selatan Tripoli itu diserang. Ia menuturkan koalisi juga telah menyerang "sebuah pelabuhan ikan kecil" 27 kilometer di barat Tripoli, Senin.
Menurut dia, serangan Senin telah menimbulkan "sejumlah" korban sipil, khususnya di "bandara sipil" d Sirte, kota asal Gaddafi 360 kilometer di timur ibu kota. Ibrahim juga memperingatkan Eropa mengenai "aliran imigran Afrika".
"Ketika negara lemah, negara itu tidak dapat mengawasi perbatasannya. Eropa harus bersiap pada aliran imigran Afrika," katanya. Ia menyatakan ratusan orang Afrika telah meninggalkan Libya melalui laut dalam beberapa hari belakangan ini dalam upaya untuk melintasi Laut Tengah dan masuk ke Eropa secara tidak sah.
Pada Jumat, Gaddafi memperingatkan Uni Eropa bahwa Libya dapat menghentikan perang terhadap imigran ilegal, dan pada Ahad seorang pejabat sebagaimana dikutip oleh televisi negara mengatakan bahwa Tripoli telah memutuskan untuk tidak bekerjasama lagi dengan Eropa untuk melakukan itu.