REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, menilai sikap beberapa anggota Kongres Amerika Serikat yang mengintervensi Indonesia terkait Ahmadiyah dan Surat Keputusan Bersama tiga menteri itu justru akan menyulitkan posisi Ahmadiyah.
"Karena dengan intervensi asing ini, umat Islam dan masyarakat Indonesia menjadi sadar bahwa ada kepentingan asing dalam fenomena Ahmadiyah," kata Hasyim dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Hasyim mengatakan Ahmadiyah bukan sekadar mempunyai nabi ganda serta mengubah teks Al Quran. Namun, Ahmadiyah juga memuat kepentingan global.
Sikap sejumlah senator AS yang mempersoalkan SKB tiga menteri, menurut Hasyim, juga semakin menunjukkan perlunya keberadaan SKB itu dipertahankan. "Permintaan untuk mencabut SKB secara diplomatik sesungguhnya tidak relevan karena SKB dibuat secara induktif bersama-sama dengan tokoh lintas agama di Indonesia, dan Kongres Amerika tidaklah mengurusi agama-agama," katanya.
Seluruh umat beragama di Indonesia harus bisa mengenali perbedaan antara universalisme agama dan transnasional. Universalisme agam memang tuntutan agama. Sementara, transnasional yakni muatan politik dari negara asing berdasarkan kepentingan non agama yang diagamakan dan kemudian dipengaruhkan atau dipaksakan ke agama yang berada di Indonesia.
"Transnasional ini membuat pertikaian di Indonesia untuk kepentingan luar negeri, baik Barat maupun Timur. Sedangkan, NKRI menolak transnasional tersebut," kata Hasyim.