REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan pentingnya perdamaian di dunia. Perang di tingkat internasional dan instabilitas di tingkat regional harus dicegah semaksimal mungkin. Justru, hubungan persahabatan di antara setiap negara akan meningkatkan keamanan dan kekuatan.
Presiden menyampaikan hal tersebut ketika memberi sambutan dalam Jakarta International Defense Dialogue di Balai Sidang Jakarta pada Rabu (23/3). Sebanyak 32 negara hadir dalam acara itu dengan diwakili 8 menteri, 10 panglima angkatan bersenjata, dan 9 wakil menteri. Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao juga datang ke acara itu.
“Sekarang waktunya bagi kita untuk membangun budaya perdamaian yang dibangun dengan persahabatan dan kerjasama,” ujar Presiden dalam bahasa Inggris.
Presiden menilai masih ada kesempatan-kesempatan diplomasi untuk mencegah konflik yang terjadi. “Mencegah konflik itu selalu lebih baik daripada menyelesaikan konflik setelah konflik terjadi,” ujar Presiden.
Terkait langkah itu, Presiden mendukung adanya pembangunan kepercayaan antarkomunitas internasional. Contohnya, ASEAN dan Cina mencoba bernegosiasi dalam isu Laut Cina Selatan. “Kita harus memperkuat demokrasi dan hukum, serta menghormati hukum internasional,” kata Presiden.
Menurut Presiden, masyarakat dunia juga bisa bekerja sama untuk melakukan deradikalisasi kelompok dan sel teroris, tanpa melupakan penyebab lain, seperti kemiskinan dan marjinalisasi.