Rabu 23 Mar 2011 15:33 WIB

Pemerintah Kota: Air Keran Tokyo tak Aman Untuk Bayi

Ilustrasi: air keran
Ilustrasi: air keran

REPUBLIKA.CO.ID,OSAKA - Kontaminasi yodium radioaktif yang melampaui batas aman untuk bayi terdeteksi dalam air keran Tokyo. Demikian menurut pejabat kota tersebut pada Rabu (23/3) seraya menghimbau orangtua untuk tidak memberikannya kepada bayi mereka.

Pada Sabtu (19/3), tingkat kontaminasi yodium 'tak biasa' telah ditemukan dalam air keran di Prefektur Tokyo dan Fukushima. Fukushima merupakan tempat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang bermasalah akibat terkena dampak gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu.

Penemuan kontaminasi di tokyo itu tampaknya semakin menambah kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat terkait kontaminasi lebih lanjut dari PLTN itu. Partikel radioaktif telah menyebar melalui udara sejak terjadinya bencana ganda tersebut. Bencana gempat-tsunami merusak sistem pendingin reaktor PLTN Daiichi Fukushima.

"Di bawah anjuran pemerintah, air yang mengandung partikel radioaktif melebihi 100 becquerel per kilogram tidak aman lagi untuk dikonsumsi bayi," kata pejabat pemerintah kota kepada wartawan. ''Di salah satu kecamatan di Tokyo, kontaminasi partikel radioaktif pada air ditemukan dua kali lebih tinggi dari batasan aman, yaitu 210 becquerel per kilogram.''

Pemerintah kabupaten telah menghimbau warga di seluruh kota -- tidak hanya di kecamatan yang terkontaminasi -- untuk tidak menggunakan air keran dalam membuat susu formula untuk bayi hingga pemberitahuan lebih lanjut. Ini merupakan sebuah langkah pencegahan dini.

Pada akhir pekan lalu, jejak yodium radioaktif juga ditemukan pada air keran di sejumlah prefektur seperti Gunma, Tochigi, Saitama, Chiba dan Niigata.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement