REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Empat paket bom berbentuk buku ditemukan pada empat tempat berbeda. Salah satunya ditemukan di rumah ketua Pemuda Pancasila (PP), Yapto Suryosumarno, pada pekan lalu.
Tim Pengacara Muslim (TPM) menilai adanya paket bom tersebut diduga ada upaya untuk mengadu domba antara kelompok nasionalis dengan kelompok Islam. “Kami menduga ada upaya untuk adu domba antara kelompok nasionalis dan Islam di tingkat grass roots atau masyarakat,” kata Ketua Dewan Pembina TPM Pusat, Mahendradatta, dalam jumpa pers bersama ketua Pemuda Pancasila, Yapto Suryosumarno, di kantornya, Jakarta, Rabu (23/3).
Ia memaparkan analisa tersebut berdasarkan dari adanya upaya sejumlah oknum yang sengaja mengarahkan pelaku pengirim paket bom berbentuk buku kepada kelompok massa tertentu yang bernafaskan Islam. Analisa tersebut berangkat dari adanya paket bom buku yang ditujukan ke koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.
Namun, analisa tersebut semakin menegaskan adanya agenda untuk adu domba dengan paket bom buku yang ditujukan untuk ketua Pemuda Pancasila (PP), Yapto Suryosumarno. Dia menegaskan tidak ada alasan dari kalangan Islam untuk membenci kelompok Nasionalis. “Kelompok Islam sendiri tidak menyuarakan ideologi anti pancasila,” imbuhnya.