REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatnas Asian Games 2018 cabang Panahan mengharapkan Lapangan Panahan Senayan Jakarta menjadi lokasi latihan tetap. Saat ini pelatnas panahan kesulitan mencari lapangan untuk latihan, sehingga harus menggunakan bekas lapangan Hoki yang disulap menjadi lapangan panahan.
Freddy Rosandi manajer Pelatnas Asian Games 2018 cabang panahan menyatakan, pelatnas panahan saat ini tidak boleh latihan di lapangan panahan Senayan karena belum membayar sewa lapangan.
"Saat kita mau latihan sepulang dari ikut turnamen di Thailand kita tidak boleh latihan di lapangan panahan. Pihak GBK selaku pengelola lapangan panahan mengirimkan tagihan sewa lapangan sebesar Rp 60 juta," ujar Freddy, Selasa (20/3).
Untuk mensiasati latihan yang harus terus dilakukan, akhirnya latihan digelar di bekas lapangan Hoki yang kini sudan tidak dipakai.
"Namun itu tidak bagus karena alasnya dari karpet sehingga memantulkan cahaya, selain itu juga debu dari karpet mengganggu pernafasan," ujar Freddy.
Freddy mengakui Pengurus Besar Persatuan Panah Indonesia (PB PERPANI) belum meminta surat rekomendasi dari kemenpora. Dengan surat rekomendasi tersebut, sebenarnya latihan bisa dilakukan di lapangan Panahan secara gratis.
"Kita baru koordinasi dengan pengelola GBK, baru tahu harus ada surat rekomendasi dari Kemenpora. Baru kemarin kita kirim surat ke Kemenpora. Berharap secepatnya keluar sehingga bisa latihan tetap di Lapangan Panahan Senayan," ujarnya.
Menpora Imam Nahrawi yang meninjau langsung pelatnas mengatakan, salah satu tujuannya adalah memendapat masukan kekurangan apa saja dalam pelatnas yang sedang berjalan.
"Pelatnas Panahan permasalahannya tadi di sewa lapangan. Padahal seharusnya pengelola GBK menggratiskan biaya latihan. Tetapi memang harus ada surat rekomendasi dari kemenpora. Secepatnya akan saya keluarkan surat rekomendasi, kalau sudah ada surat rekomendasi masih harus bayar juga, nanti kita yang akan komplain ke GBK," ujar Menpora.