REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi memenuhi undangan Duta Besar Indonesia di Jepang, 19-23 April lalu. Saat melakukan pertemuan dengan pimpinan tertinggi Bea Cukai Jepang atau Japan Customs and Tariff Bureau di Kantor Pusat mereka, disepakati untuk semakin meningkatkan kerja sama antara kedua instansi.
Kerja sama akan ditingkatkan terutama dalam bidang sumber daya manusia Bea Cukai. Selama ini sudah beberapa pegawai Bea Cukai yang dikirimkan ke Jepang maka dalam waktu dekat akan ditingkatkan pegawai yang dikirim.
Saat melakukan pertemuan dengan pimpinan PT Toyota Astra Motor dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Nagoya, kembali diungkapkan rasa terima kasih oleh para petinggi PT TAM dan TMMI terkait layanan dari Bea Cukai yang sangat memuaskan. Sejarah panjang PT TAM dengan Bea Cukai dimulai saat era tahun 2000an.
Dirjen Bea Cukai Jelaskan Terobosan Logistik ke Dubes Jepang
PT TAM ditetapkan sebagai importir jalur prioritas dimana atas segala kegiatan importasinya tidak dilakukan pemeriksaan dokumen dan fisik barang. Hingga saat ini PT TAM melalui PT TMMI diberikan sertifikasi AEO ( Autorized Economic Operator). Dengan mengantongi sertifikat AEO Semakin mempermudah kegiatan ekspor impor ke seluruh penjuru dunia.
Pada kesempatan yang sama Heru melakukan kunjungan ke Tobishima Container Berth Co, sebuah perusahaan yg menangani kegiatan bongkar muat di pelabuhan kota Nagoya. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki pergerakan container di container yard tidak melibatkan sumber daya manusia lagi, semua dikendalikan dari controll room secara komputerisasi.
Pada pertemuan dengan para pengusaha multinasional Jepang yang tergabung dalam KEIDENREN, Heru kembali memberi penjelasan kepada para pengusaha terkait kegiatan ekspor impor di Indonesia yang semakin mudah, transparan serta modern. Sehingga Dirjen Bea Cukai memberi garansi bahwa simplifikasi prosedur kepabeanan yang dilakukan Bea Cukai akan terus dilakukan dalam rangka menarik semakin banyak investor ke tanah air.