Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

Fasilitas KITE Tingkatkan Laba Produsen Sarung Tangan Yogya

Selasa 13 Aug 2019 14:35 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Bea Cukai Jateng DIY memberikan perizinan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan kepada PT Green Glove Indonesia (GGI).

Bea Cukai Jateng DIY memberikan perizinan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan kepada PT Green Glove Indonesia (GGI).

Foto: Bea cukai
KITE Pembebasan membantu perusahaan meningkatkan laba hingga Rp 576 juta pada 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --  Bea Cukai Jateng DIY memberikan perizinan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan kepada PT Green Glove Indonesia (GGI).  Ini merupakan perizinan KITE Pembebasan ketiga yang diterbitkan Bea Cukai Jateng DIY pada tahun 2019. 

Fasilitas KITE Pembebasan merupakan fasilitas fiskal berupa pembebasan bea masuk serta tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas impor bahan baku untuk diolah, dirakit, dan dipasang, yang hasil produksinya untuk diekspor.

Baca Juga

“Fasilitas KITE Pembebasan ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Perusahaan harus tetap patuh dengan ketentuan yang berlaku, terutama terkait pendayagunaan IT Inventory yang merupakan subsistem dari sistem akuntansi perusahaan dan harus dipergunakan secara terus-menerus,” pesan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng dan DIY, Juli Tri Kisworini,  Rabu (7/8).

General Manager PT GGI, Ari Dianingsih mewakili Direktur Utama menyampaikan  dengan fasilitas KITE Pembebasan, PT GGI akan mengoptimalkan efisiensi biaya produksi dan pemakaian material. Efisiensi biaya sebagai dampak fasilitas KITE Pembebasan akan membantu perusahaan meningkatkan laba hingga Rp 576 juta pada tahun 2019.

"Rp 2,125 miliar pada tahun 2020 dan Rp 2,65 miliar di tahun 2021,” ujarnya. 

PT GGI merupakan perusahaan produksi sarung tangan yang berdiri sejak tahun 2011. Selama ini, perusahaan hanya berproduksi untuk pekerjaan subkontrak, dan di tahun 2019 ini perusahaan akan memulai melakukan ekspor sendiri. Perusahaan menargetkan produksi sarung tangan untuk tahun 2019 sebanyak 2.205.000 buah, tahun 2020 sebanyak 3,3 juta buah, dan tahun 2021 sebanyak 3,6 juta buah.

Adanya fasilitas KITE Pembebasan membuat biaya impor bahan baku perusahaan menjadi rendah. Dengan begitu, perusahaan dapat mengekspor hasil produksinya dengan harga yang lebih bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di pasar global. 

Menurutnya, dengan meningkatnya daya saing maka akan memperluas pasaran sehingga order yang diterima perusahaan pun akan meningkat. Hal ini  akan meningkatkan devisa ekspor dan investasi. Dengan jumlah order yang semakin meningkat, kapasitas produksi juga akan semakin meningkat, hal ini tentu akan memicu adanya penambahan tenaga kerja perusahaan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler