REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA- Pertumbuhan ekonomi syariah diperkirakan akan semakin signifikan di tahun 2011i. Bahkan, pengamat memperkirakan asuransi syariah misalnya bisa meraup premi hingga Rp 6 triliun atau naik 50 persen dari premi sebelumnya Rp 3,9 triliun di tahun 2010.
'' Ini merupakan proyeksi dengan skenario moderat,'' ujar Peneliti Pusat Ekonomi Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Fenny Rosmanita, kepada Republika, Senin (3/1). '' Proyeksi ini terkait perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011 yang kemungkinan besar mampu mencapai angka 6,3 persen. Ditambah dengan pertumbuhan kontribusi (asuransi syariah) konstan,''.
Ia pun mengatakan jika menggunakan skenario optimis, peningkatan premi bahkan lebih signifikan. Angkanya bisa mencapai Rp 8 triliun atau naik hingga 100 persen.
'' Namun tentunya dengan pertumbuhan ekonomi 6,44 persen dengan pertumbuhan kontribusi mencapai 20 persen,'' katanya.
Menurutnya, ada beberapa indikasi yang membuat hal ini bisa terjadi. Salah satunya, kesadaran masyarakat yang semakin meningkat untuk berasuransi.