REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Mega Syariah (BMS) membidik peningkatan porsi dana murah di tahun ini. Pada akhir tahun lalu dana mahal masih mendominasi sekitar 88 persen.
Direktur Retail Banking BMS, Ani Murdiati, menargetkan tahun ini akan menekan dana mahal hingga mencapai porsi 70 persen dari target dana pihak ketiga (DPK). ''Untuk dana murah per April ini porsinya masih sekitar 12 persen dan time deposit 88 persen, setidaknya di tahun ini kita ingin time deposit 70 persen dan dana murahnya 30 persen,'' ujarnya di Jakarta, Selasa (11/5).
Per April 2010, total DPK BMS sebesar Rp 3,8 triliun. Untuk pendanaan strategi bisnis BMS di tahun ini di antaranya adalah meminimalisasi biaya dana dan lebih fokus kepada dana ritel. Biaya dana BMS pada tahun lalu berhasil ditekan sepanjang tahun. Tercatat pada Maret 2009, biaya dana sebesar 11,5 persen, lalu pada akhir tahun turun sekitar tiga persen menjadi 8,28 persen.
Sebelumnya, Direktur Utama BMS, Beny Witjaksono, mengatakan BMS menargetkan DPK sebesar Rp 4,7 triliun di 2010. Dari jumlah tersebut ditargetkan deposito memiliki porsi 70 persen (Rp 3,3 triliun) dan dana murah 30 persen (Rp 1,4 triliun).