REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –-Gadai syariah menjadi primadona bank-bank syariah di tahun ini. Kesuksesan sejumlah bank syariah yang telah memulai layanan tersebut membuat bank lainnya kepincut untuk mengikut jejak yang sama, membuka gadai syariah.
Kepala Divisi Syariah Bank Danamon, Prayudha Moelya, mengatakan tahun ini unit usaha syariah (UUS) Bank Danamon memulai layanan bisnis gadai. “Untuk layanan gadai kami buka di kantor cabang pembantu di pulau Jawa sebagai pilot project,” kata Prayudha di Balai Kartini, Kamis (5/8). Sampai akhir 2010 pihaknya akan menambah layanan gadai hingga 15 unit.
UUS Bank Danamon membuka gadai syariah, ungkapnya, karena melihat animo masyarakat yang begitu besar terhadap gadai syariah sebagai alternatif dari Pegadaian. Di tahun ini, tambah Prayudha, banknya akan memfokuskan pada pengembangan layanan gadai dan belum akan membuka jaringan kantor baru.
Di UUS Bank Danamon minimal layanan gadai adalah satu gram emas hingga batas atas sampai dengan Rp 25 juta. Per Juni aset UUS Bank Danamon sebesar Rp 800 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) pembiayaan berada di kisaran yang sama. Sampai akhir tahun ini UUS Bank Danamon menargetkan aset Rp 1 triliun dan pembiayaan serta DPK masing-masing Rp 900 miliar.
Sementara itu, Bank Syariah Bukopin (BSB) kini juga sedang menjajaki membuka layanan gadai. Direktur Utama BSB, Riyanto, mengatakan gadai syariah kini menjadi unggulan bank syariah karena memiliki prospek yang tetap bagus. “Selain aman bagi bank, gadai juga praktis bagi nasabah. Kita sedang mempersiapkan gadai di tahun ini dan Insya Allah tahun depan sudah bisa mulai,” kata Riyanto.
Di tahun depan, lanjutnya, BSB akan memfokuskan bisnisnya pada produk yang berbasis pendapatan upah dan gadai syariah. Sekarang BSB pun sedang mempersiapkan SDM juru taksir dan sistem gadai secara bertahap. Riyanto mengungkapkan nantinya layanan gadai syariah akan ada di seluruh kantor cabang BSB. “Sebelumnya kami akan menyiapkan tiga kantor cabang di Jakarta yang akan menjadi pilot project gadai, baru setelah itu akan dikembangkan ke wilayah lainnya,” tandas Riyanto.