REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI--Upaya India untuk memajukan bisnis di bidang syariah, tampaknya tidak main-main. Buktinya serangkaian langkah-langkah strategis dikeluarkan guna menumbuhkembangkan bisnis yang terbilang baru tersebut.
Bursa efek Mumbai meluncurkan alat ukur khusus untuk perusahaan yang aktif di bidang syariah. Bursa efek di Mumbai ingin semakin banyak menggaet muslim ke lantai bursa.
BSE Tasis Sharia 50-index itu terdiri dari perusahaan-perusahaan terbesar dari lima ratus perusahaan yang go public di Mumbai yang aktif di bidang ekonomi syariah.
Perusahaan-perusahaan ini misalnya tidak boleh mengambil untung dari penjualan komoditi-komoditi 'berdosa' seperti tembakau, senjata dan alkohol. Mencari untung melalui riba juga dilarang. Di India ada 160 juta muslim, tapi banyak muslim tidak aktif di bursa efek karena dibatasi oleh syariah.