Ahad 28 Nov 2010 03:05 WIB

Bank Mega Syariah Genjot Pembiayaan Mikro

Rep: Yogie Respati/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Bank Mega Syariah (BMS) berupaya mengejar target akhir tahun ini. Direktur Utama BMS, Beny Witjaksono, mengatakan di sisa bulan pada 2010 akan menggenjot pembiayaan mikro dan mengupayakan percepatan realisasi pembiayaan yang belum dicairkan nasabah (undisbursed loan).

“Dalam satu bulan ini kita harus kejar dan optimis mencapai target. Salah satu upayanya adalah mencoba mempersiapkan beberapa nasabah yang komitmen untuk segera realisasi pembiayaan yang sudah disetujui bank,” kata Beny, akhir pekan ini di Jakarta.

Total pembiayaan yang belum cair di BMS sebesar Rp 150 miliar yang tersebar di seluruh sektor pembiayaan. Beny menambahkan saat ini pembiayaan mikro tetap menjadi andalan BMS melalui Mega Mitra Syariah, mencapai Rp 2,5 triliun, atau 75 persen dari total pembiayaan per Oktober Rp 3,3 triliun. Hingga Juni 2010, jelasnya, BMS telah membuka 100 gerai baru Mega Mitra Syariah dan berencana menambah 100 gerai lagi di tahun depan untuk memperluas layanan.

Beny mengungkapkan pada 2011 BMS membidik pertumbuhan minimal 20 persen dengan pembiayaan mikro tetap menjadi andalan BMS di tahun depan.  Nasabah Mega Mitra Syariah sekarang telah mencapai 56 ribu orang dengan fokus di perdagangan. Plafon mikro BMS antara Rp 10 juta-Rp 500 juta.

Di sisi penghimpunan, Beny memaparkan kini porsi dana mahal mendominasi dengan 83 persen dari total dana pihak ketiga Rp 3,8 triliun. “Deposito sekarang masih dominan, tapi mudah-mudahan di akhir tahun ini porsinya bisa diturunkan menjadi 80 persen deposito dan 20 persen CASA (dana murah),” ujar Beny. Untuk menekan porsi dana mahal, jelas Beny, BMS tengah menyiapkan desain besar promosi dan memperlengkap fitur layanan seperti electronic banking.

Beny menuturkan untuk layanan gadai saat ini BMS memiliki 12 gerai di Jakarta, Malang, Solo, dan Bandung. “Kita sudah persiapkan 60 outlet dan tinggal buka saja tapi kita sedang perbaiki sistemnya dan merekrut orang, insya Allah sisanya kita carry over pada 2011,” ujar Beny. Pembiayaan gadai BMS sebesar Rp 37 miliar. Di sisi produk, lanjutnya, BMS pun masih menunggu DSN mengenai fatwa produk murabahah emas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement