REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur BSM, Hanawijaya, mengatakan setelah membuka layanan remittance di Malaysia dengan menggandeng salah satu operator di negara jiran, yaitu Merchant Trade kini pihaknya mulai melirik potensi remittance di negara lainnya.
"Kita sedang menjajaki remittance di Hong Kong dan Korea karena di sana potensinya cukup besar dan saat kita melakukan penjajakan ternyata ada nasabah loyalis syariah yang menanyakan tentang layanan syariah," tutur Hanawijaya.
Di Hong Kong saja, lanjut dia, ada sekitar 170 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 40 ribu TKI di Korea. BSM pun telah melakukan penjajakan kerjasama dengan tiga bank di Korea, dan kantor cabang Bank Mandiri di Hong Kong.
Khusus untuk Hong Kong, tambahnya, BSM mencari rekanan yang dapat beroperasi di hari libur seiring dengan waktu libur TKI di wilayah itu. Sementara, lanjutnya, untuk wilayah Timur Tengah BSM masih mencari peluang kerjasama remittance.
"Secara bertahap kalau punya business model dan partner yang cocok di Timur Tengah kita juga akan melayani ke sana," kata Hanawijaya.
Hingga 22 Desember remittance BSM tercatat Rp 1,3 triliun yang seluruhnya berasal dari Malaysia. Negara jiran itu masih menjadi pasar terbesar bagi BSM karena terdapat setidaknya 2,5 juta TKI di sana.