Kamis 16 Dec 2010 03:48 WIB

WikiLeaks, Setelah Cina, Sekarang Giliran Australia Dukung SBY

Red: Stevy Maradona
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Setelah Cina memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bocoran dokumen WikiLeaks, kini giliran Australia. Harian terkemuka Australia, Sydney Morning Herald, memberitakan bocoran diskusi diplomat Amerika Serikat dan Australia yang berlangsung Oktober 2008.

Salah satu hal yang mengemuka dalam pembicaraan itu adalah kondisi politik negara tetangga Australia. Termasuk Indonesia. Pejabat Deplu Australia, Peter Woolcott, mengatakan situasi politik di Indonesia relatif baik dibanding negara Asia Tenggara lainnya.

"Situasi politik di Indonesia, mitra terpenting Australia di Asia Tenggara, sangat baik. Sementara situasi politik di Filipina ada masalah besar, begitu juga Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Burma," kata Woolcott, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Rabu (15/12).

Ia lalu menggambarkan kecenderungan politik Australia terhadap Presiden SBY. Pada saat itu, Oktober 2008, di Indonesia tengah bersiap menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009.