Sabtu 15 Jan 2011 03:08 WIB

Filipina Buka Kembali Perundingan dengan Muslim Moro

Red: Didi Purwadi
Pejuang MILF
Pejuang MILF

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA - Filipina Jumat (14/1) mengatakan pihaknya akan memulai lagi perundingan-perundingan perdamaian dengan gerilyawan Muslim Moro dalam upaya mengakhiri pemberontakan sepuluh tahun yang diklaim menewaskan puluhan ribu jiwa. Perundingan-perundingan antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) itu akan berlangsung di Malaysia pada 9-10 Februari, yang merupakan pembicaraan formal pertama antara kedua pihak sejak Presiden Benigno Aquino terpilih pada tahun lalu.

"Pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro meletakkan perundingan-perundingan perdamaian kembali pada jalurnya," kata sebuah pernyataan pemerintah.

Ketua panel perdamaian pemerintah, Marivic Leonen, mengatakan para pihak setuju untuk memulai kembali pembicaraan-pembicaraan dalam perundingan-perundingan tak resmi di Kuala Lumpur pada Kamis (13/1). Perundingan-perundingan perdamaian pada 2008 gagal setelah Mahkamah Agung membatalkan sebuah rancangan penyelesaian perdamaian yang akan memberikan kontrol kepada MILF atas sejumlah besar daerah di pulau selatan yang kaya mineral, Mindanao.

MILF yang berkekuatan 12.000 tentara memulai bergerilya sejak 1978 untuk mewujudkan sebuah negara Muslim merdeka di Mindanao, yang terdiri sepertiga wilayah selatan Filipina yang sebagian besar memeluk Katholik. Keputusan Mahkamah Agung memicu serangan komandan MILF kepada masyarakat Kristen di Mindanao.