LONDON--Mendengarkan musik via pemutar mp3 sembari menjalankan aktivitas memang mengasyikkan. Namun, tanpa disadari kebiasaan itu membawa individu pada risiko gangguan kesehatan.

Profesor Peter Rabinowtz dari Universitas Yale mengungkapkan individu yang mengencangkan volume suara dari pemutar musik sama saja menaikkan intensitas suara menjadi 120 desibel (ambang batas direkomendasikan pendengaran manusia adalah 70 DB). Artinya, kapasitas suara yang dihasilkan pemutar musik sama dengan suara yang dihasilkan mesin jet dan alat pengeboran.

Sebelumnya, Komisi Eropa melaporkan 10 persen dari masyarakat Eropa berusia 30 tahun harus menggunakan bantuan alat pendengaran lantaran mereka kerap menikmati musik via pemutar mp3 dengan volume berlebihan. Laporan itu didukung dengan hasil survei yang mencatat 90 persen dari remaja di Eropa dan AS cenderung mendengarkan pemutar mp3 dengan volume keras waktu yang lama.

Ikhwal hal itu, Rabinowittz berujar, akses remaja terhadap pemutar musik jauh lebih mudah ketimbang kemampuan mereka untuk mengetahui konsekuensi terhadap kesehatan. "Kecenderungan gangguan pendengaran lebih banyak dikembangkan oleh remaja dan dewasa sebagai aktivitas mendengarkan musik yang berlebihan," tukasnya

Ikuti Whatsapp Channel Republika