Selasa 18 May 2010 19:00 WIB

Syukurlah, Flu Babi Gagal Bermutasi

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Dunia "beruntung" untuk hanya memiliki pandemi influenza ringan. Dengan demikian, kata Direktur Jenderal Badan Kesehatan Sedunia WHO, Margaret Chan,  virus H1N1 gagal bermutasi menjadi bentuk yang lebih fatal.

"Kita beruntung ... inilah yang telah terjadi pada virus influenza tipe A H1N1," kata Chan dalam forum tahunan badan PBB World Health Assembly (WHA).

Virus ini tidak bermutasi ke bentuk yang lebih mematikan, kata Chan. "Kasus resistensi terhadap oseltamivir masih sedikit dan terisolasi. Vaksin ini menunjukkan catatan keselamatan yang sangat baik," katanya.

Tahun lalu, flu babi sempat berada di ambang mencemaskan. Sistem kesehatan di banyak negara sedikitkewalahan, Sekolah ditutup, dan banyak negara mengeluarkan travel warning ke negara-negara yang diduga merupakan pandemi penyakit yang kerap disebut flu babi ini.

Menurut kepala WHO ini, pandemi influenza A/H1N1 adalah pandemi yang paling diawasi dengan teliti dan seksama dalam sejarah kesehatan dunia. Pandemi ini juga menjadi ujian besar pertama dari fungsi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR), yang telah direvisi, yang mulai berlaku tahun 2007.

"Hal yang biasa bahwa setiap keputusan dan tindakan, terutama pada bagian dari WHO, juga akan diteliti dengan cermat dan kritis. Kami menerima proses ini," kata Chan.

Influenza tipe A/H1N1 influenza pertama kali diidentifikasi di Amerika Utara pada bulan April 2009, dan dengan cepat menyebar secara global. WHO menyatakan sebagai pandemi pada bulan Juni tahun yang sama.

Sejauh ini lebih dari 214 negara dan teritori di luar negeri atau masyarakat telah melaporkan kasus yang dikonfirmasi laboratorium pandemi. Penyakit ini diduga telah menyebabkan lebih dari 18 ribu kematian di seluruh dunia. Jumlah korban tewas dikonfirmasi jauh lebih rendah dari dua pandemi sebelumnya yang terjadi pada tahun 1957 dan 1968.

Saat ini daerah yang paling aktif penularan virus H1N1 adalah Karibia dan Amerika Tengah, dan pada tingkat lebih rendah di Afrika Barat dan Selatan dan Asia Tenggara. Di sebagian besar wilayah lain, aktivitas pandemi influenza secara keseluruhan telah sporadis.

Sebuah komite ahli WHO diharapkan untuk mengadakan pertemuan lanjutan dalam beberapa minggu ke depan untuk memeriksa apakah situasi pandemi di seluruh dunia telah memasuki masa pasca-puncak.

sumber : Ap/Xinhua
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement