Selasa 18 May 2010 23:44 WIB

Vaksin Cacar Bisa Cegah HIV?

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA--Bila hipotesa ini benar, barangkali temuan Raymond Weinstein, ilmuwan di George Mason University bisa menjadi sebuah "lompatan" di dunia kedokteran. Dalam sebuah penelitian, ia menyimpulkan imunisasi cacar dapat memberikan proteksi terhadap HIV, virus penyebab AIDS yang hingga kini tak ada obatnya itu.

Hipotesa Weinstein berangkat dari fakta bahwa akhir era vaksinasi cacar di pertengahan abad ke-20 tersebut menyebabkan penyebaran HIV kontemporer yang cepat. Teori baru yang dipublikasikan di BMC Immunology, mencatat bahwa imunisasi vaccinia, seperti yang diberikan untuk mencegah penyebaran cacar, menghasilkan pengurangan lima kali lipat dalam replikasi HIV di laboratorium.

Dalam studi tersebut, Weinstein bersama dengan tim peneliti dari George Washington University dan UCLA, melihat kemampuan sel darah putih yang diambil dari orang-orang baru diimunisasi dengan vaccinia untuk mendukung replikasi HIV. Mereka menemukan replikasi virus secara signifikan lebih rendah dalam sel darah dari individu divaksinasi.

Vaksinasi cacar, katanya, menyediakan individu dengan beberapa derajat perlindungan terhadap infeksi HIV.  "Ada beberapa penjelasan diusulkan untuk penyebaran HIV di Afrika, termasuk perang, penggunaan kembali jarum suntik yang tidak disterilkan dan kontaminasi dari batch awal vaksin polio. Namun, semua ini telah dibantah baik atau tidak cukup menjelaskan perilaku dari pandemi HIV," ujarnya.

Imunisasi cacar secara bertahap ditarik dari tahun 1950 setelah pemberantasan penyakit di seluruh dunia. Pada periode yang sama, HIV mulai merebak di seluruh dunia. ,

Weinstein mengusulkan bahwa vaksinasi dapat memberi perlindungan terhadap HIV dengan menghasilkan perubahan jangka panjang dalam sistem kekebalan tubuh. Termasuk di dalamnya, katanya, ekspresi reseptor tertentu, CCR5, pada permukaan sel darah putih seseorang yang dieksploitasi oleh kedua virus.

Namun ia mengakui, temuannya perlu studi lebih lanjut. "Mudah-mudahan pengembangan temuan ini dapat menjadi senjata baru melawan pandemi HIV," ujar Weinstein.

sumber : science agogo
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement