REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Muktamar Aisyiyah yang akan berlangsung bersamaan dengan Muktamar Seabad Muhammadiyah tertarik untuk menyenggol isu kesehatan. Dalam kesempatan itu antara lain Aisyiyah akan membahas masalah peningkatan kualitas kesehatan perempuan dan anak, menurunkan angka kematian ibu melahirkan, menurunkan kematian bayi, HIV/AIDS, tuberkulosis dan lain-lain.
Di samping itu, organisasi underbow Muhammadiyah itu juga akan membincangkan soal kesadaran utuk melek media (media literasi) seperti internet sehat, TV sehat, game sehat dan yang sangat penting lainnya adalah masalah erosi atau krisis moral di tubuh bangsa ini. Masalah-masalah tersebut, dinilai sebagai isu penting dan strategis.
"Selama masalah-masalah tersebut tidak terpecahkan dengan baik dan tuntas, maka bangsa ini tetap mengalami krisis. Banyak hal yang sebenarnya kita mampu bergerak ke depan sejajar dengan bangsa-bangsa lain khususnya di ASEAN, tetapi selama masih dililit persoalan-persoalan krusial dan mentalitas, maka tetap akan tertinggal," ujar Ketua Panitia Pengarah Muktamar Aisyiyah ke-46 Siti Noorddjannah Djohantini, Sabtu (26/6).
Tema muktamar Aisyiyah yang akan berlangsung di Kampus Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas ini adalah 'Dinamika Gerakan Perempuan untuk Pencerahan Peradaban Bangsa'. Berkaitan dengan pandangan Aisyiyah terhadap kondisi perempuan di Indonesia saat ini, Noorddjannah mengungkapkan pandangan tentang posisi dan perempuan di ranah publik masih diwarnai bias pada sebagian masyarakat. Bias tersebut disebabkan oleh masih kentalnya budaya patriarkhi.