REPUBLIKA.CO.ID,WINA--Para peneliti dalam konperensi Aids internasional di Wina, mempresentasikan gel yang bisa mengurangi risiko penularan virus HIV pada perempuan. Para ilmuwan meneliti 869 perempuan di Afrika Selatan, demikian diberitakan BBC.
Menurut peneliti, para perempuan yang memoleskan gel vagina yang memuat kandungan obat tenofir, risiko terjangkit pada tahun pertama penggunaan berkurang pada separuh dari perempuan itu. Sesudah dua setengah tahun, prosentase keberhasilan turun dari 50 menjadi 39%.
Apabila hasil tersebut diakui, maka gel ini bisa melindungi perempuan yang pasangannya menolak menggunakan kondom. Menurut peneliti, perempuan yang menggunakan gel, risiko mereka untuk terjangkit penyakit kelamin seperti herpes juga sangat menurun.
Gel ini paling manjur dioleskan sekali dalam 12 jam sebelum senggama dan sekali dalam 12 jam sesudahnya. Sesudah 30 bulan, sebanyak 98 perempuan terjangkit HIV: 38 menggunakan gel berisi tenofir sedangkan 60 menerima gel tanpa kandungan obat. Menurut salah satu peneliti, Salim Abdul Karim dari Universitas Kwazulu-Natal di Durban, gel tersebut sangat murah.
Dua pertiga dari 33,4 juta orang yang terjangkit hiv hidup di sub Sahara Afrika. Lebih dari separuh, atau 60% adalah perempuan.