Kamis 05 Aug 2010 05:08 WIB

Perluasan Penyebaran Hepatitis B Perlu Diwaspadai

Rep: c23/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Indonesia termasuk kelompok daerah endemis sedang dan tinggi untuk penyebaran penyakit hepatitis. Berdasarkan data yang dimiliki World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia, satu dari 12 orang dari seluruh dunia terinfeksi penyakit hepatitis. Sedanngkan penelitian yang dilakukan Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) pada 2001 menyebutkan, pengidap hepatitis B di Indonesia lebih dari 11 juta orang.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati, menyatakan kasus penularan penyakit yang disebabkan penggunaan jarum suntik secara bergantian dan perilaku seks bebas perlu diwaspadai. Gejala kehilangan kekebalan (AIDS) yang disebabkan virus HIV (virus yg menghilangkan kekebalan tubuh) ini dapat disertai dengan hepatitis B yang mengakibatkan kematian pada penderita.

“Sebelumnya, kami memang memfokuskan penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Tapi tampaknya, kini trennya agak berubah. Penularan penyakit itu dari para penderita AIDS cukup mengkhawatirkan,” ungkap Alma, usai menghadiri Kongres Nasional XI Ikatan Ahli Kesehatan Msyarakat Indonesia (IAKMI) di Hotel Horison, Bandung, Rabu (4/8) siang.

Ia menjelaskan, proses penularan penyakit hepatitis B melalui produk-produk darah. Penggunaan jarum suntik secara bergantian dan perilaku seks bebas dapat menularkan rekannya jika salah satu dari mereka menderita hepatitis B positif.

Penderita hepatitis B di Jabar, tambahnya, memang menurun. Namun ia mengaku tidak akan berpuas diri dengan keadaan tersebut. Berdasarkan data yang dilansir dari Dinkes Jabar, jumlah penderita hepatitis B pada 2006 sebanyak 1.051 dan meningkat dua kali lipatnya pada 2007 dengan 2.661 penderita. Namun pada 2009, menurun drastis menjadi 525 penderita hepatitis B positif.

“Sampai Maret 2010, sudah 27 penderita Hepatitis B. Kita harus mewaspadai penularannya. Dengan luka kecil yang bersentuhan sedikit saja sudah dapat menularkan,” jelasnya.

Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Bandung, Ali Djumhana, menegaskan penyakit hepatitis B paling berbahaya dari jenis hepatitis lainnya: A, C, D, dan E. Virus hepatitis B akan menyerang dan menginfeksi organ hati dan berkembang menjadi kanker hati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement