Kamis 12 Aug 2010 20:53 WIB

Suspect Flu Babi kini Dianggap Seperti Pasien Biasa

Rep: M Imam Baihaki/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penanganan khusus terhadap pasien suspect flu babi atau H1N1 kini tak lagi diperlukan. Hal tersebut dilakukan setelah munculnya keputusan WHO untuk mengakhiri pandemi flu babi.

"Jika sebelumnya suspect H1N1 diberikan perawatan khusus sekarang akan ditangani layaknya penyakit flu biasa," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, Rabu (11/8) malam. Dia menjelaskan, pihak puskesmas pun kini bisa menangani pasien suspect flu babi. Pelayanan di rumah sakit pun hanya dibutuhkan sebagai tempat rujukan.

Namun Tjandra mengakui, aksi kewaspadaan terhadap virus tersebut tetap dilakukan. Kewaspadaan itu dilakukan di seluruh pusat pelayanan kesehatan. ''Tidak ada perlakuan yang berbeda. Semuanya akan sama,''cetusnya.

Tjandra menjelaskan, hanya penanganan penyakit yang membedakannya. Selama pascapandemi setiap RS yang menyediakan ruang isolasi perawatan pasien H1N1 tetap akan dijadwalkan pelatihan dan simulasi penanganan flu babi. ''Itu untuk antisipasi saja. Karena ruang isolasi itu kan juga dipakai untuk perawatan flu burung,'' terang dokter spesialis paru itu.

WHO telah menghentikan pendataan pasien yang terserang flu babi sejak September 2009. Di Indonesia sendiri, tercatat 1.097 orang penderita flu babi. Dan sepuluh orang di antaranya meninggal dunia.

Director General of WHO, Margaret Chan, menerangkan, secara global tingkat dan pola penularan H1N1 sekarang terlihat berbeda setelah diamati selama pandemi. Wabah virus itu tidak lagi terjadi.

Berdasarkan hasil laporan yang tercatat, kata Margaret, kemungkinan bahwa virus tersebut masih bisa menjangkit kelompok usia muda. ''Termasuk orang-orang muda dan sehat,'' tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement