Jumat 20 Aug 2010 06:10 WIB

Pascapidato Presiden, Pemerintah Berikan Persalinan Gratis

Rep: M Imam Baihaki/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pascapidato kenegaraan Presiden SBY di depan anggota DPR, pemerintah meningkatkan program kesehatan. Salah satunya adalah memberikan layanan persalinan gratis di Rumah Sakit (RS) kelas III dan puskesmas.

Dalam pidatonya, SBY mengataka,n jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa. Dibandingkan tahun 2009, terjadi peningkatan sebanyak 32,5 juta dibanding pada 2000.

Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, mengatakan, persalinan gratis itu untuk menggalakkan kembali program keluarga berencana (KB). Dengan langkah tersebut, dia berharap dapat mengurangi laju pertumbuhan penduduk.

Alumnus Harvard University itu menjelaskan, pada 2012 prosedur persalinan gratis akan mulai diberlakukan. Yakni menjamin persalinan gratis pada anak pertama dan kedua. “Tidak berlaku untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, kata Menkes, tahun depan program tersebut akan diberlakukan pada seluruh pasien yang melakukan persalinan di dua unit pelayanan kesehatan tersebut. “Tahun depan masih berlaku untuk semua pasien. Tahun berikutnya akan ada prosedurnya,” jelasnya.

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Binakesmas), Budihardja Singgih, menambahkan, program itu berlaku untuk persalinan normal maupun patologis. “Keduanya akan kami jamin biayanya,” kata Budi.

Budi menjelaskan, untuk mempersiapkan program tersebut Kemenkes sudah melatih bidan di pos kesehatan desa (poskesdes). Selain itu, Kemenkes juga mengembangkan puskesmas pelayanan obstetri neonatus emergency dasar (poned). Hal itu dilakukan agar komplikasi ringan pada ibu dapat segera diatasi."RS hanya bersifat rujukan," ujarnya.

Harapannya, di setiap RSUD juga dikembangkan RSUD Poned. RSUD Poned tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan obstetri, neonatal, dan emergency komprehensif selama 24 jam. “Misalnya ada yang mau operasi bisa langsung diberikan tindakan,” jelasnya.

Budi melaporkan, di antara tujuh ribu puskesmas, kini sudah ada 2.500 Puskemas Poned yang dikembangkan Kemenkes. “Tapi baru 1.600 puskesmas yang sudah buka 24 jam, yang lain masih pengembangan,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement