Kamis 04 Nov 2010 17:16 WIB

Percobaan Implan Retina Bantu Orang Buta Melihat Bentuk

Rep: Maryana/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Para ilmuwan telah mengembangkan implan mata yang memungkinkan tiga pasien buta melihat bentuk dan benda-benda dalam beberapa hari. Pengobatan dan perangkat itu bisa rutin digunakan untuk beberapa jenis kebutaan dalam lima tahun ke depan.

Para ahli menggambarkan hasil percobaan yang fenomenal itu dan mengatakan, perangkat yang dikembangkan oleh peneliti Jerman ini akhirnya bisa mengubah kehidupan sampai 200 ribu orang di seluruh dunia yang menderita kebutaan karena penyakit mata degeneratif yang disebut retinitis pigmentosa.

Perangkat tersebut dikenal sebagai implan sub-retina - diletakkan di bawah retina dan bekerja dengan langsung menggantikan reseptor cahaya yang hilang sebagai akibat dari penyakit. Setelah tahap deteksi cahaya, mata menggunakan fungsi alami untuk menghasilkan sebuah citra visual yang stabil.

Ketua peneliti dari Universitas Tuebingen Rumah Sakit Mata di Jerman dan direktur sebuah perusahaan kecil bernama retina Implan AG yang sedang mengembangkan perangkat, Eberhart Zrenner mengatakan, hasil uji coba adalah "bukti dari konsep" dan sekarang akan diambil dalam uji coba lebih lanjut pada 25 sampai 50 pasien di Eropa.

"Kami telah menunjukkan bahwa manusia dapat menyediakan alat untuk melihat yang cukup berguna bagi kehidupan sehari-hari," katanya dalam sebuah wawancara telepon.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of Royal Society B, satu pasien buta yang memiliki perangkat implan mampu mengidentifikasi dan menemukan benda diletakkan di atas meja di depannya, dan mampu berkeliling ruangan tanpa bantuan orang lain.

Dia bahkan bisa membaca wajah jam dan membedakan antara tujuh nuansa abu-abu, kata para peneliti. Pengujian dilakukan mulai 7-9 hari setelah alat itu ditanamkan.

Perangkat implan, yang berada sepenuhnya di dalam mata, adalah piring kecil, berukuran hanya 3 mm kuadrat dan tebal 10 milimeter, yang memiliki sekitar 1.500 sensor cahaya kecil terhubung ke amplifier dan elektroda.

Jenis lain implan retina, yang dikenal sebagai implan epiretinal, duduk di luar retina dan karena memotong struktur ringan-sensitif utuh di mata mereka membutuhkan pasien untuk memakai kamera eksternal dan unit prosesor.

Profesor dari Oxford University dan konsultan ahli bedah retina di Rumah Sakit Mata Oxford, Inggris, Robert Maclaren, yang tidak terlibat dalam sidang ini, mengatakan dia "sangat gembira" dengan hasil percobaan tersebut. "Ini membuktikan konsep bahwa pada pasien yang telah buta selama bertahun-tahun dan tidak dapat melihat apa-apa, saraf optik bisa kembali terbangun dan mereka bisa melihat lagi. Ini fenomenal," jelasnya.

Zrenner mengatakan, uji coba lebih lanjut dari implan harus diselesaikan dalam dua sampai tiga tahun. Jika mereka berhasil membuktikan, maka perangkat bisa di pasarkan dan tersedia untuk ribuan pasien dalam waktu sekitar lima tahun.

Zrenner berhati-hati mengenai aplikasi yang lebih luas lagi.  Jika dikembangkan lebih lanjut, kata dia, perangkat suatu hari nanti dapat digunakan untuk membantu orang dengan kasus yang parah, misalnya buta karena degenerasi makula terkait usia yang juga penyebab utama kebutaan pada orang tua.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement